Wednesday, December 24, 2008

terlemah adalah terkuat

Dalam berkuliah atau ikut berorganisasi di dalamnya, gw diperhadapkan dengan yang namanya tim. Bekerja dalam tim. Yaa, ada baiknya juga karena di lapangan kita ngga bisa mengandalkan diri sendiri untuk suskes. Perlu bantuan orang lain juga dengan kemampuan masing-masingnya.

Katakanlah dalam sebuah perjalanan mendaki gunung, biasanya orang yang terlemah akan diberi tempat di barisan paling depan. Maksudnya? Supaya kecepatan jalan tim nya sama dengan orang yang terlama. Kasian kan kalo yang lamban tadi dikasih tempat di paling belakang; sudah pasti tertinggal jauh. Jadi, "kekuatan terbesar tim adalah anggota terlemah tim itu".

Anggota tim lain yang merasa dirinya kuat dan punya kemampuan lebih, lebih baik men-share kemampuannya. Ini pekerjaan dalam tim, satu salah, semua kena dampaknya. Semakin tidak mau peduli dengan kelompok, semakin mempermalukan diri sendiri. Tapi sebatas apa? Ngga selamanya si anggota terlemah harus mengandalkan orang-orang terbaik di timnya... harus ada kesadaran dari diri sendiri juga dari si lemah tadi untuk memperbaiki dirinya. Kalau tidak, yaa terus-terusan jadi beban buat tim...

Merry Christmas 2015!