Friday, December 31, 2010

Year End : 2010

akhir dan awal

Hampir tamat sudah 'bab' untuk tahun 2010, sudah tersisa dalam hitungan jam saja. Saatnya buka halaman baru untuk mulai menulis 'bab' selanjutnya... Tidak akan sabar untuk menunggu dan melihat kejutan-kejutan yang Tuhan siapkan untuk tahun ini. Buat saya atau anggota keluarga yang lain, buat teman atau sahabat...

God bless..!


"Shut out all of your pas except that which will help you weather your tomorrows"
(Sir William Osler)

Monday, December 27, 2010

2010 : Tahun Percepatan

Speed Up!!


Thanks God buat segala yang terjadi di tahun ini! Sungguh perjalanan yang luar biasa.

Saya merasa tahun ini merupakan tahun percepatan. Banyak pengalaman yang bisa saya jadikan pelajaran. Percepatan juga karena saya terima apa yang saya perlukan, bahkan lebih besar dan tidak diduga sebelumnya. You are amazing God!!

Saya coba kilas balik beberapa kejadian luar biasa tahun ini :

1. Okey, fix wisuda! Tahun ini sukses lulus dan bisa lanjut kuliah lagi…! Senang juga liat beberapa teman sudah diterima kerja sebelum wisuda. Beberapa lanjut kuliah lagi (master). Semangat buat yang wisuda februari 2011! [wisudARS]

2. Sukses juga buat pameran ARSAPEX di kampus. Walau beberapa kali pernah memegang jabatan ketua panitia di pameran, kali ini tensi nya berbeda karena baru kali ini jurusan mengadakan pameran level internasional. Thanks buat para panitia : mentor divisi pameran dan para anak buah…:D

3. Sistem kepanitiaan latdas Arjau mau diperbaiki, sehingga angkatan saya ‘terpaksa’ untuk kembali menjabat panitia bersama angkatan baru. Maksudnya supaya anggota baru punya pengalaman di lapangan. Thanks God acara jalan lancar, walau sehari-harinya berkabut dan hujan, panitia baru ternyata cukup cekatan untuk diajak kerja. Bersyukur saya bisa kenal kalian! [latdas arjau]

4. Diluar dugaan, ternyata mendapat beasiswa untuk semester terakhir. Luar biasanya lagi, di sesi outboundnya (bersama-sama penerima beasiswa dari jurusan lain), saya mendapat banyak wawasan dari teman-teman baru. [Kinderhoof Lembang]

5. Congrats buat HS, yang ternyata mendapat perpanjangan beasiswa dari BIF. Meski hanya meminta perpanjangan 7 bulan, ternyata diberi 10 bulan! Tuhan memang luar biasa. Congrats buat program PhDnya! [BIF]

6. Tuhan banyak bekerja untuk pembentukan karakter lewat kejadian-kejadian sepanjang tahun. Saya harus lebih tertib mengatur waktu. [God's plan]

7. Semua permintaan di awal tahun yang sudah Tuhan kabulkan… [resolusi2010]

8. Masih banyak lagi… Bukan hanya yang terjadi buat saya, tetapi buat keluarga juga.

You are amazing God..!!

Friday, December 24, 2010

Christmas 2010

Here's the Santa!!

Banyak yang berubah bagaimana cara mengucapkan selamat Natal ke orang lain. Misalnya kalau dulu sempat memakai kartu Natal, ada kartu yang print biasa, ada yang pop-up, bahkan sekali waktu pernah juga ada yang bisa ngeluarin lagu "Jingle Bells!"..

Merry Xmas from me

Beberapa tahun kemudian, cara 'kartu' udah agak ditinggal, lebih banyak lewat sms, bersamaan juga ngucapin selamat lewat jejaring sosial. Sekarang, bisa dibilnag rasanya hampir semuanya lewat jejaring sosial. Ngga cuma Natal, tapi ulang tahun.

Pop up xmas card
Snowman, "Where is the Santa?"

Sekarang saya lihat ada cara baru lagi, memanfaatkan fasilitas jejaring sosial. Salah satu jejaring sosial yang memungkinkan pemilik foto untuk 'tag' orang-orang. Jadilah, bikin satu 'kartu' ucapan, tinggal 'tag' siapa yang mau diberi ucapan selamat. Saya coba ikut2an deh..

Orang Majus : gifts for Him

Berhubung yang mau diucapin selamat lebih banyak daripada jumlah tag per foto, yaa maklum tidak semua dapet jatah 'tag'... Tapi bukan berarti ngga diucapkan selamat..=)

Merry Xmas 10!! GB =)

GB Indonesia!

Tuesday, December 21, 2010

Anak Panah

Arrow


Ciri anak panah yg baik :

1. Dibersihkan

Kayu/ranting pilihan dibersihkan dari cabang-cabang dan daun-daunnya.

2. Mata panah yang ditempa

Dulu pada umumnya dibuat dari tembaga. Dicetak kemudian ditajamkan, digosok dengan logam lain misal, besi.

3. Tabung anak panah yang baik

Wadah panah yang baik akan menjaga kualitas kayu dan mata panah. Kayu tidak akan lapuk/lembab, mata panah tidak akan berkarat (mengurangi ketajaman).

4. Bisa dipakai

Saat anak panah hendak dipakai, ia masih cukup berkualitas untuk melukai musuh. Kalau tidak dipakai, anak panah tidak punya nilai guna.

by:Fn

Speaking of Success - Critics 2



Review # 5

Menurut saya, kesalahan pemilihan jurusan banyak dialami oleh mahasiswa. hal ini mungkin karena mereka belum punya gambaran mengenai "Susahnya" kuliah tersebut atau mau keren2an dan ikut2an. semua jurusan punya kesusahan masing-masing.

Saya mengambil jurusan ini dan banyak org berkata bahwa jurusan ini paling mudah. tetapi kenyataannya tidaklah seperti itu. banyak org berkata jurusan ini cocok bagi mereka yang tidak bisa matematika dan menghindari angka-angka. Tapi kenyataannya, di jurusan ini pun saya banyak bertemu angka.

Apa yang menjadi mimpi kita sejak kita di bangku SMA dan saat mulai memilih jurusan, hal itulah yang kita perjuangkan, walaupun kuliahnya susah.

Banyak sekali org yang suka hal-hal instan. tetapi apa yang mudah didapat sesungguhnya hal itu adalah sesuatu yang murah, tetapi jika butuh perjuangan untuk mendapatkannya, maka itulah sesuatu yang berharga. kita pasti mau memakai toga saat wisuda dengan suatu perasaan puas karena telah bayar 4 tahun kuliah dengan perjuangan dan bukan keluh kesah.

Soal nilai, menurut saya kita cukup memberikan yang terbaik menurut kemampuan kita, tetapi bukan berarti tidak berjuang. berjuang tapi tidak ambisius. saya punya teman baik yang sangat ambisius dengan nilai. jika nilai yang lain lebih tinggi, maka ia bisa menangis dan selalu menggerutu sambil mengatakan bahwa dosen tersebut pilih kasih dan ia pun mulai berlaku sinis terhadap org yang nilainya lebih tinggi tersebut. waoooww. buat saya itu terlalu berlebihan. ga punya kebesaran hati.

so, menurut saya, jadilah org yang sukses karena berhasil mencapai mimpi kita dengan keringat, bukan karena uang berlimpah yang didapat instan

Review #6

Pindah jurusan masalahnya ga segampang itu, apalagi kalo sudah berbicara soal menyoal biaya investasi (ujung-ujungnya duit). Lain mungkin yang kalo dari awal kuliahnya emang di univ lain yang 1 semester paketnya all you can eat 2 juta, dan kalo dirasa ga cocok sama jurusannya masih bisa pindah ke jurusan yang passing gradenya lebih rendah tapi masih related. Masalahnya jg fakultas dan jurusan yang ada disini terbatas banget.

gw baru tahu kalau pekerjaan ini ga cocok sama kepribadian gw dan tujuan hidup gw (cara kerja, ritme kerja, durasi bangun karirnya (kelamaan), dsb) yang kaya gtu kan gw baru tau belakangan, kuliahnya kan asyik2 aja, kecuali setelah gw sadar itu, karena tujuan gw udah ilang, jadi ga ada arahnya aja, hilang motivasi (dalam pikiran gw ngapain jg sih gw skrng belajar yg bgini2an, toh nanti jg ga kepake). Mau pindah jg udah kagok, udah 3/4nya, investasi duit, usaha, terutama umur, duit bisa dicari tapi umur kan engga, padahal skrng ini lagi ada di masa2 sedang produktif.

Soal setelah lulus mulai bisnis juga akan sangat jauh berbeda ‘kelas bisnis’nya dan ‘peluang’nya kalo sejak awal kuliah bisnis. Karena.. di satu univ, isinya anak2 pejabat, ato anaknya perusahaan inilah, itulah, ato ga yang emang pinter banget. Dan karena se-hari-harinya bergaul dengan golongan seperti itu, otomatis juga pemikirannya terbentuk, udah tau selera pasarnya bgimana. Kuliah ini mau mulai bisnis bgaimana? Relasinya terbatas karena sebelumnya sibuk bikin tugas, ga ada waktu buat cari2 koneksi, cari2 kenalan, tebar2 kartu nama. Ga sempet belajar tentang bisnis juga, udh ketinggalan 4 tahun dari mereka2 yg emang udah terlatih untuk itu. Blm lagi masalah modal, mereka kuliahnya kan sambil cari uang, lulus kuliah ada yang udah punya bisnis juga dari yang awalnya hanya sekedar tugas kuliah.

Ya.. Gw merasa kuliah ini prospeknya ga bagus, harus bekerja terus setiap saat, keinginan pribadi juga ga bisa dipenuhi secara penuh karena klien adalah raja, blm lagi penghargaan masyarakat buat arsitek yang minim banget, maunya yang murah2, minta diskon, laen banget kan sama kalo lagi beli barang branded ato lelang barang antik buat gengsi, royal banget.

Start awalnya juga susah banget apalagi kalo ga ada relasi kontraktor ato supplier bahan bangunan, ato klien yang potensial. Ibaratnya orang mu buka usaha foto prewed, tinggal beli kamera , lensa sm pretelannya, hire model, jadilah portofolio yang personal banget, mau ‘jualan’ jg langsung bisa , ini loh gw, style gw kaya gini, lu suka lu hire gw, lu ga suka silakan cari orang lain. kalo profesi ini mau bikin portofolio yang personal banget (ini sebetulnya kan jalan pintas untuk mendapatkan klien yang potensial, yang emang cocok ma style personal. Di awal2 kan kliennya random, kebanyakan emang maunya cari yang murah makannya hire orang baru yang blm terkenal), kan modalnya jg gede banget, baru bisa kalo udah punya nama dan posisi yang kuat, padahal untuk mencapai itu butuh waktunya lama banget, padahal mungkin saat2 itu justru saatnya mulai pensiun.


Speaking of Success - Critics 1

Thanks God sudah diperkenalkan dengan teman-teman yang luar biasa...


Beberapa waktu setelah menulis “Speaking of Success – IMO” (akhirnya saya hapus), dua orang teman memberi kritik yang ‘menampar’. Lewat kritik itu saya diberitahu bahwa masih ada cara pandang saya yang salah. Daripada menjadi batu sandungan, saya langsung hapus saja, walaupun sepertinya sudah banyak juga yang udah terlanjur baca. Thanks God buat temen-temen yang luar biasa, mau ngasah temannya sendiri.

Jadi, untuk pertama kalinya sejak ngeblog, baru kali ini saya minta orang lain buat memberi ‘review’ tentang tulisan tadi sebelum saya hapus, yang mnrt saya mereka orang2 yang cukup kritis untuk menilai.

Teman dengan background yang sama juga beda. Seumur, lebih tua, atau lebih muda. Terima kasih buat mereka yang udah ngasih masukkan… Memberi pandangan yang lebih luas buat saya, semoga buat orang lainnya juga [‘tamparan’ yang saya terima biar jadi introspeksi pribadi saja]…=) GBU!

*tulisannya terpaksa diedit demi privasi dan supaya lebih enak dibaca y…=) dalam urutan acak...

Review #1 :

Kesuksesan ngga melulu dipatok ama uang, oke. Ini bener sih tapi kalo ngga ada uang juga pasti susah. Kata-kata lo bagus, tp susah diterapkan ya. Kesannya lo mengada-ada. Karena sukses itu sebagian besar identik dengan uang pasti tercukupi, makanya bisa bahagia…

Sukses à Uang à Bahagia

Sukses ada konteksnya masing-masing. Sukses itu kan bisa dikeluarga, bisnis, dll.. Biasanya, sukses di keluarga pun haruslah tercukupi keuangan buat kebutuhan keluarga. Kalo ngga ada uang, pasti keluarga juga ngga (ato susah) sukses. Mungkin akan lebih berat karena susah untuk memulai sesuatu.

Masalahnya kita belom merasakan ke depannya gimana. Bener kata-kata lo “uang sebagai berkat yg mengikuti” TAPI uang itu juga sebagai fasilitas lu menuju kesuksesan yang sebenarnya.

Eg. Kalo lu lagi kerja sama orang lain, dan lu naik bus terus ke tempat kerja, kan ada kalanya terlambat dan ngga bisa datang tepat waktu. Itu menghambat kesuksesan lu (di bidang karir, ya duidnya juga – gaji dipotong). Nah lu perlu beli HP buat bantu alat komunikasi, ato kendaraan pribadi. Dapetnya? Ya beli juga, dari uang… Masa nyolong?

Review #2

emang bener sih yang ditulis disitu, tapi pendapat gw sih.... "Yesterday is history, today is a gift, tomorrow is mystery" (kungfu panda), so don't too much thinking about way of life, just live it with the best you can do.....

Review #3

Tulisan ini cukup akrab di umur2 gue sekarang, saat lo udah harus berdiri sendiri dari apa yang udah dibekali sm orangtua smp sekarang. Lo kalo sukses itu tidak dinilai dari uang, tapi apa sih yang ngga pake uang di dunia ini? Mungkin kita ga butuh uang, tapi orang di luar sana butuh uang kita.

Uang bukan segala2nya, tapi buat beberapa orang kebahagiaan dan kesuksesan bisa diberikan oleh uang. Iya kan? Contoh, gue kalo ga punya uang rasanya sedih banget, sampe makan aja harus irit2, mau beli dvd gabisa. Yah itulah ya, mungkin generasi kita udah berubah orientasi, semuanya harus gaya, semua kesenangan harus pake uang.

Memang sukses ga dinilai dari uang, tapi kita butuh uang As. Jadi dalam konteks ini menurut gue uang itu diatasnya sukses. kita butuh uang tapi mungkin kita ga butuh suksesnya.

Review #4

jgn kebanyakan mikir, lakuin aja semaksimal mungkin yg lu bisa,

kebanyakan mikir menyebabkan penyimpangan karakter, bersedih dan penyesalan berlebih, makian dan opini tidak jelas, menyindir org lain, kehilangan apa yg sebenernya diinginkan,huahuaha,,,

dulu gw jg berpikir untuk ga nerusin bidang kuliah ke jenjang selanjutnya tp meneruskan apa yg udah g senangi dan udah gw rintis yaitu berjualan, tp eh gw diterima kerja, dan gw anggap itu sebagai kesempatan dan berkat yang luar biasa, (dimasa2 krisis dan dgn ipk yg ga yahud2 amat ada jg yg mau meng -hire gw),jadi gw ambil (tanpa meninggalkan bisnis gw krn gw suka bgt) krn kesempatan ga dateng 2 kali, dan trnyt setelah dijalani, gw senang dan menikmati.

emg enjoy dan nikmat ga pake rasa sakit? pake lagi,,HAHAHA,,kalo ga sakit ga enak (tanyain deh, wkwkw,,,* 21+ wink wink wink)

emg hidup ga instan kok, bahkan mi instan pun biar bisa enak dimakan juga hrs dimasak pake air panas minimal diseduh,,

jd ga semudah itu kaya, kecuali emg dr oroknya udah kaya (* nah ini perkecualian, ini tipe anak mas--tinggal dikasi bumbu bisa makan), ato kawin aja sama cukong2 kaya (btw cukong kalo mo kawin jg milih2 lagi, maunya jg yg selevel jg krn ga mau kekayaan nya kesedot istri,,hahaha,,, *tanyain deh cukong2, kalo g hasil wawancara pribadi, haha),

buat yg berpikir kaya/ uang buat tujuan hidup atau kaya/uang adalah sukses, ya udah, ga usah berlama2 mikir, dengan penyesalan ini itu, move on cepat2, ambil jalan yg bisa mengarahkan menuju kekayaan,, jgn ngedumel aja,,(kan kata iklan jg talk less, do more)

kita menuai apa yg kita tabur

drpd ngedumel, mending mulai segera apa yg emg disukai, lakukan semaksimal mungkin, dr sesuatu yg dilakukan dengan maksimal past ada aja kok berkat yg dicucurkan, entah itu uang, entah itu suami/ istri kaya, entah itu terkenal..

Merry Christmas 2015!