Friday, October 23, 2009

good friend

A GOOD FRIEND is like a GOOD BRA!

why?

1. Hard to find

2. Very comfortable

3. Supportive

4. Holds you up when your down

5. Always close to heart

God is good all the time, all the time God is good

“Oom-nya bantu ngangkat mobil, anak cowonya bantu buka baut-baut, ibunya bantu ambil dongkrak, dan anak cewenya ambil senter”

Prolog
Gw rasa, ga ada kata-kata yang cukup di dunia ini buat menjelaskan kebaikan Tuhan. 
KebaikanNya datang baru setiap hari bagai embun di pagi hari. Bahkan seringkali kebaikanNya itu datang tanpa diduga sebelumnya. Kebaikan yang datang melebihi dari apa yang diharapkan. Sadar atau tidak, sebenarnya Tuhan sendiri adalah pribadi yang mau bersikap transparan terhadap manusia. Ia menjelaskan diriNya dalam satu kumpulan tulisan. Ia yang menyatankan diriNya lewat Alkitab, memberi tahu segala janji-janjiNya bagi orang yang percaya, pokoknya segala sesuatu tentang diriNya sudah Tuhan beri tahu semua. Lagi-lagi, biasanya manusia termasuk gw nya juga yang kelewatan ga mau tahu soal itu, jadi ngga tahu apa-apa. Pngetahuan yang didapet dan berkat yang didapat hanya sebatas yang gw tahu (yang pernah dibaca). Padahal dari depan, kitab Kejadian, sampai belakang kitab wahyu isinya janji Allah semua.

Tabur tuai & kasihi musuh

Hukum tabur tuai dan mengasihi musuh adalah tiada duanya. Menurut gw, itu adalah sesuatu yang sempurna. Luar biasa untuk diterapkan di kehidupan nyata. Hal yang cukup membuat gw bertobat untuk ngejek-ngejek orang. Kalaupun ada yang ngejek, silakan, gw lebih baik diam, kalau perlu balas dengan senyum. Kenapa harus mengasihi musuh? Satu hal yang sama sekali ngga logis. Padahal “logis” nya, kalau dijahatin, ya jahatin balik. Tapi, kalau inget Tabur Tuai-nya Tuhan, apa yang gw lakukan ke orang lain, itu juga apa yang bakal gw dapet di hari-hari depannya. Maka, jika dibalik, kalau gw maunya dapet kebaikan dari orang lain, gw harus mau berbuat baik ke orang lain juga. Seperti seorang petani, ia memanen hasil dari benih yang dia tanam. Oleh karena itu disebut tabur tuai. Gw ga akan menuai apa-apa kalau gw tidak menabur apa-apa juga.

Nah, misalkan A jahat ke B, B balas jahat ke A, maka si B akan dapet jahat lagi (entah dari sapa). Bahkan biasanya ‘balasan’nya itu bisa datang lebih parah atau tak terduga.

Sekarang, andaikan B tidak balas jahat, tetapi balas dengan baik, maka si B akan dapet baik juga. A sebagai pihak yang telah jahat, akan dapat balasan (entah dari siapa). Mengambil contoh tadi, gw yakin konsep mengasihi musuh bisa jadi satu-satunya senjata untuk bikin perdamaian. Ngga ada yang lain.

Gw pada akhirnya semakin yakin apa yang gw lakukan, akan dibalas ke gw juga. Tepat, setelah beres nulis ini, lagi cari-cari contoh kejadian, tiba-tiba temen gw mengalami sesuatu yang luar biasa. Bahkan dia sendiri bilang sampe syok. Haha. Contoh yang luar biasa, gw minta ijin pake ceritanya:

Ketika mau pulang bersama temen-temennya setelah refreshing, ternyata... ngga bisa! Mobilnya nyangkut karena parkir terlalu maju. Semua temennya mencoba angkat mobil supaya bisa lepas, tapi ngga bisa juga. Ya bagaimana lagi, sebagian besar yang mengangkat cewe-cewe. Orang-orang pun cuma lewat tak membantu. Sampai akhirnya muncul satu mobil Carry yang berhenti. Semua orang di dalamnya, yang akhirnya disadari satu keluarga, turun dan membantu. Oom-nya bantu ngangkat mobil, anak cowonya bantu buka baut-baut, ibunya bantu ambil dongkrak, dan anak cewenya ambil senter. Singkat cerita, mobilnya bisa keluar. Kalau dipikir2, darimana datangnya Carry tadi?

Well, gw yakin ini bisa jadi salah satu balasan untuk dia dari perbuatan dia sebelumnya ke orang lain, Tuhan bisa pake siapa saja buat antar balasannya. Lagi, God Bless buat satu keluarga yang bantu, Tuhan juga pasti akan balas kebaikannya.

trims buat Maresa atas pinjaman ceritanya..;-)

dream a dream

Hari itu pertama kalinya seorang anak laki-laki sadar bahwa di jalan yang sering dilewatinya dalam perjalanan ke dan dari sekolah ada sebuah bangunan di pojokan satu jalan. Saking besarnya, anak itu sempat meragukan kalau bangunan itu sebenarnya adalah rumah tinggal. Dalam hati, ia berkata,”Keren. Bangunannya keren. Pasti kaya gini kerjaannya arsitek.”

Meskipun ia pada saat itu ga terlalu suka dengan bangunan gaya Roma dan Yunani atau klasik, lagi dalam hatinya bocah itu tetap menyangkal ingin memiliki rumah seperti itu nanti. Hal yang memerkuat tekadnya untuk lanjut kuliah 6 tahun mendatang untuk jadi mahasiswa arsitek.

9 tahun kemudian, bocah ini berhasil masuk ke jurusan yang ia dambakan, bahkan sekarang sedang berusaha menamatkan tahun terakhirnya di sebuah universitas swasta ternama di Bandung. Bersama beberapa orang temannya menjalankan proyek studio akhirnya dibimbing seorang dosen yang tak diragukan lagi kemampuan keteknikannya. Tak hanya mahasiswa, tapi dosen pun meyakini kemampuannya. Mungkin hal inilah yang membuatnya ditakuti para mahasiswa. Di sisi lain, ia tetap seorang manusia yang tidak ragu untuk membagi-bagikan ilmu dan pengalaman yang ia dapat kepada orang lain. Sampai tiba pada salah satu sesi bimbingan, dosen itu memerlihatkan salah satu hasil pekerjaannya kepada anak-anak bimbingannya. Gambar itu tampak familiar.

Ya, itu tampak bangunan yang sering bocah itu lihat 9 tahun lalu. Tertera nama dosennya di lembar itu. Sang arsiteknya berada di hadapannya selama ini tanpa ia ketahui 

Bible 'n Science 11 - No to Racism 1

say no to racism

Ketika Allah menciptakan Adam, manusia pertama di bumi, ia berada di Taman Eden, yang kalau dilihat dari ciri2nya ada di sekitar timur tengah (sungai tigris dan eufrat). Nah, yang jadi pertanyaan adalah kalau Tuhan menciptakan manusia ini satu (jenis) kenapa kita termasuk gw harus mengenal yang namanya ”rasisme” di jaman sekarang? Padahal logisnya kita manusia sebumi masih satu ras juga.


Well pertanyaan yg cukup susah dicari jawabnya. Akan tetapi, kalau melihat betapa luar biasanya “sistem” tubuh manusia yang diciptakan Tuhan, gw bisa mulai mengerti juga.

Sejak adanya Adam dan Hawa, Allah memberi perintah kepada manusia untuk berkembang biak dan memenuhi bumi. Manusia berkuasa diatas makhluk-makhluk hidup lainnya. Yang gw sadar, yang dimaksud berkuasanya manusia mungkin karena ia punya anggota tubuh yang geraknya sebebas-bebasnya, melebihi makhluk lain; lebih lagi karena manusia punya akal budi.
Ketika manusia “sudah” memenuhi bumi, maka tubuh manusia mengeluarkan “jurus: rahasianya, yaitu beradaptasi. Kondisi permukaan bumi yang berbeda-beda membuat tubuh manusia beradaptasi dengan cara yang berbeda juga

Lebih jelasnya, gw bisa lihat dari kondisi sekarang,
Kenapa harus ada orang berkulit hitam dan berkulit putih? Apakah kulit hitam lebih buruk dari kulit putih? Warna pada kulit berasal dari pigmen warna yang diproduksi tubuh manusia untuk menangkal sinar UV matahari supaya kulitnya tetap hidup. Nah, kulit yang terang berarti kulit orang tersebut tidak memroduksi pigmen yang banyak. Banyak sedikitnya matahari berdasarkan posisi lintang daerah tersebut. Oleh karena itu, orang-orang Eropa relatif berkulit terang (putih) dan orang-orang yang tinggal di daratan Utara atau Selatan. Semakin dekat khatulistiwa, daerah tersebut makin panas dengan siraman matahari. Jadi, logis bahwa orang-orang di daerah tropis pada umumnya berkulit gelap. 

Sama halnya dengan perbedaan-perbedaan fisik lain yang bisa kita lihat dari “ras” yang berbeda-beda. Tinggi tubuh, berambut atau tidak, sampai detail-detail bagian tubuh lainnya. Kesimpulannya, jelas, rasialisme itu seharusnya tidak ada.

Friday, October 02, 2009

why?

Jadi, pertanyaan ini tampaknya udah sering muncul... Gw jg sempet menanyakan hal yang sama. "katanya" Tuhan itu Maha baik, Maha ampun, dan maha-maha lainnya. Sampai muncul di satu saat, gw lihat orang-orang "luar biasa" karena tampilan fisiknya memang di luar kebiasaan. "Kenapa ya Tuhan 'menciptakan' mereka?"

Sebenernya, jawaban itu bisa didapat dengan pengertian. Itu pun udah ditulis di Alkitab. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, otomatis manusia 'dilimpahkan' kutuk. Yaa, itulah upah dosa. Kutuk ini turun terus menerus ke generasi dan generasi dan generasi dst.
Namanya kutuk, bukan hal baik. Jadi, dosa punya sifat merusak. Termasuk sel-sel dalam tubuh manusia yang semakin lama semakin 'rusak'. Pada awalnya memang 1 atau 2 gen, tapi proses itu terjadi berulang-ulang ribuan bahkan jutaan generasi setelahnya. Jumlah kerusakannya bisa tambah banyak.

Kedua, 'ciptaan' itu muncul karena manusia sendiri. Entah karena MBA, sehingga si empunya minum obat supaya ga hamil, atau dipukul-pukul, dst. Well, ajaibnya, janin yang bertahan lahir, akhirnya terpaksa lahir dengan cacat.

Lalu, bagaimana dengan pasangan yang pengen punya keturunan normal, ternyata lahir 'kakurangan'? Sekali lagi, mau ga mau, suka ga suka, tersangka utamanya adalah manusianya sendiri. Bagaimana konsumsi makanannya? Jangan-jangan ada kebiasaan buruk minum alkohol, merokok, dsb.

Tuhan Maha Baik? BIG YES!
Asal mengerti bagaimana Tuhan itu bekerja. Tuhan merancangkan sesuatunya untuk mendatangkan kebaikan. Akhirnya, tergantung manusia sendiri mau terima rancangan kebaikanNya atau malah mengabaikannya.

Merry Christmas 2015!