Friday, December 12, 2008

destination addiction

Apakah kita menjadi salah seorang yang seperti ini? Dalam setiap kehidupan manusia bahkan apa yang kita lakukan selalu punya tujuan. Entah tujuan itu baik atau buruk, tapi pada dasarnya kita selalu mencari tujuan yang baik (apalagi kalau untuk diri sendiri, betul?!). Egoisnya manusia, selalu pengen apa yang dikerjakannya sukses abis 100%. Memang ngga banyak jumlahnya, orang yang kaya gini panggil saja si Perfeksionis. 

Berurusan dengan orang semacam ini memang tidaklah suatu hal yang mudah-mudah saja. Seperti salah satu contoh sikapnya di atas, orang ini bakal cenderung meragukan kemampuan orang lain. Ia memang susah diajak berkompromi, tapi kalau kita mendapat kepercayaan dari orang berkarakter koleris ini, jangan sia-siakan! Ngga gampang buat dapat kepercayaan dia. Orang ini perlu teman atau kolega yang bisa diajak berpikir kritis dan progresif penuh inovasi dan tidak memble apalagi plin-plan. Ketegasan mereka dalam bertindak perlu dicontoh. 

Orang ini (biasanya) ingin keadaan berjalan 100% sesuai apa yang mereka rencanakan. Bagus dalam membuat jadwal jangka panjang yang tersistematis. Namun buruknya, karena keperfeksionisan mereka juga lah yang ‘menjatuhkannya’. Orang ini menjadi destination addiction atas apa yang mereka rencanakan. Alhasil, salah-salah malah jadi stress, depresi, menyalahi diri sendiri bahkan orang lain. 

Lain halnya sekarang, hampir semua orang menjadi destination addiction karena terlampau ingin menjadi yang terbaik. Mempunyai ambisi jelas bagus untuk menentukan tujuan dan membuat target atas apa yang akan dilakukan dan menuntaskan apa yang sudah dimulai. Akan tetapi, AMBISIUS! Terlalu ambisius. Inginnya segala sesuatu dikerjakan padahal belum tentu bisa. 
Segala sesuatu yang ‘terlalu’ ngga ‘selalu’ bagus. Lebih baik lihat kapasitas dan mulai mengembangkannya sedikit-sedikit biar lama-lama jadi bukit.

Merry Christmas 2015!