Sunday, January 25, 2009

100%

Sebagai warga tanah Sunda, gw sekeluarga tidak ada yang tidak suka makan tahu… Barang olahan dari kacang kedelai ini merupakan makanan yang murah meriah, tetapi tetap kaya kandungan gizinya… Selain itu pengolahan (untuk dimakannya) pun tergolong gampang. Kalau sedang lapar2nya, nasi dengan gorengan tahu pun jadi, apalagi dengan tambahan kecap dan lalab sudah cukup mengenyangkan. Oleh karena itu, tahu merupakan “penghuni” wajib kulkas di rumah.

Setiap hari, ada seorang tukang tahu (dan tempe) yang suka berkeliling lewat rumah dengan sepeda motor. Walaupun sudah menjadi langganan, ada kalanya dia suka “menghilang” tidak lewat rumah, entah itu cuman 1 hari atau beberapa hari. Satu kali, si tukang ditanya kenapa tidak berdagang. Ceritanya cukup menarik. Dia tidak berjualan bila sedang cek-cok dengan istrinya. Koq bisa? “Bila kondisi lagi cek-cok, tahu ataupun tempe yang dibuat tidak pernah jadi! Selalu gagal total. Mungkin karena hati ini lagi panas jadi ngga sepenuh hati bikinnya. Entah pas peragiannya lah gagal, pas penggilinganlah mesinnya macet, pas inilah, pas itulah, dan banyak lagi sehingga tidak ada tahu ataupun tempe yang siap dijual ke pelanggan. Kalau barangnya ngga ada, apa yang mau saya jual”, katanya. 

Ceritanya ngga berbeda dengan apa yang ibu gw alami. Kalau hatinya sedang tidak enak (lagi ada masalah), tetapi dipaksa untuk bikin kue, kuenya bener2 bisa gagal bahkan tidak mengembang setelah masuk oven. Meski telah mengikuti cara2nya, pembuatan berkali-kali pun sama saja gagal. Malah buang-buang bahan. Hasilnya beda bila kue tadi dibuat dengan hati yang lagi gembira dan senang. Kue yang dibakar bisa mengembang dengan baik.

~lakukanlah dengan sepenuh hati~

Tuesday, January 20, 2009

Selamat Datang 2009

Hmm,, kebanyakan kota memiliki ciri-ciri tersendiri. Biasanya, seperti di Indonesia, ciri sebuah kota berkaitan dengan keadaan sekitarnya, entah keadaan alam atau berkaitan dengan barang-barang produksinya. Nah, berhubungan dengan itu, muncul pula sebuta bagi kota-kota tersebut. Katakanlah, Bogor dengan "Kota Hujan" karena seringnya hujan yang turun di kota itu. Sekarang, Bogor dikenal pula dengan sebutan "Kota Seribu Angkot". Pekalongan dikenal "Kota Batik" karena sebagai produsen batik. Tegal dikenal "Kota Bahari" karena posisinya yang dekat dengan laut. Jepara dikenal "Kota Ukir", Cirebon dengan "Kota Udang", dan Bandung dengan "Kota Kembang"-nya.

Memahami ciri kota sangan menolong seseorang yang akan berkunjung ke sana, paling ngga untuk memersiapkan diri jika ada hal-hal yang berbeda dengan hal-hal yang biasa dihadapi oleh pengunjung di waktu sebelumnya. Kalau memasuki gerbang kota yang bertuliskan "Selamat Datang di Kota....", yaitu di kota yang sudah diketahui kondisinya, maka pengunjung sudah siap dengan apa yang akan dialaminya. Setidaknya, ia sudah siap untuk melakukan hal ini dan itu, atau akan menikmati ini dan itu.

Memasuki tahun 2009 tidak sama dengan memasuki kota-kota tadi yang sudah diketahui kondisinya. Bisa dibilang malah bertolak belakang. Kita sama-sama masih buta dengan keadaan di tahun 2009. Sekalipun banyak orang yang meramalkan, tapi itu hanya ramalan dan tidak pasti.  Sewaktu melewati "gerbang" yang betuliskan "Selamat Datang di Tahun 2009!", maka tentu masih bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi di tahun ini. Dan pasti masih banyak segudang pertanyaan-pertanyaan lain. jangankan untuk setahun ke depan, untuk keadaan besok hari saja kita tidak tahu. Untuk itu diperlukan sikap yang benar supaya kita siap menghadapi segala kemungkinan, baik yang menyenangkan ataupun tidak.

~Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok~ (Yakobus 4 : 14a)

Monday, January 19, 2009

right or wrong

(lagi-lagi) gw mencoba berpikir dan mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi di TimTeng sana. Pertempuran antara Israel dan Hamas.

Ketika saya sedang belajar sungguh-sungguh supaya bisa lulus ujian, teman sekamar malah melempari saya dengan sobekan kertas yang diremas kecil-kecil sambil tertawa-tawa. Tentu, kesabaran saya akhirnya habis juga. Langsung saya melemparinya balik dengan segala peralatan tulis lengkap yang ada di atas meja. Akhirnya malah dia yang "babak belur".

Menurut saya, contoh tadi seperti yang terjadi di Timur Tengah. Segala berita yang saya dengan di sini selalu memojokkan Israel. Akan tetapi, bila melihat lebih jauh sebelumnya, Hamas mengganggu lebih dulu dengan roket2nya ke Israel. Israel yang sudah tidak tahan akan perbuatan Hamas, meluapkan amarahnya kepada Hamas. Lagi menurut saya, *Bodohnya* Hamas adalah tidak melihat perbedaan persenjataan pihak yang mereka ganggu dengan persenjataan yang mereka punya. Sudah jelas Israel mempunyai persenjataan yang jauh lebih canggih. Begitu diserang, pastilah Hamas sudah tidak bisa apa-apa. Alhasil, harus menggunakan cara yang kurang pantas, seperti bersembunyi di antara warga sipil dan berlindung di dalam bangunan sipil.

Kalau begitu tidak aneh kenapa korban yang berjatuhan dari pihak Palestinanya bisa berlipat ganda dari jumlah korban Israel. Lalu menggunakan warga sipil yang menjadi korban tadi untuk mencari perhatian dunia...

Friday, January 09, 2009

tusuk sate

Banyak bilang feng shui rumah gini ngga bagus, dari mana?? Sebelumnya, gw bilang fengshui itu sederhananya adalah ilmu angin… Pada intinya rumah atau bangunan yang sehat itu punya sirkulasi udara yang bagus. Jika sirkulasi udara bagus maka akan merembet ke hal-hal positif yang lainnya.

Lain halnya dengan rumah “tusuk sate”. Jalan yang memanjang di depan rumah atau bangunan itu seolah-olah menjadi lorong angin. Oleh karena itu, bangunan nya diterpa angin terus-menerus, menyebabkan “kelebihan” udara. Suhu udara di dalam rumah cenderung dingin dan malah membuat tidak sehat (penghuninya terkena penyakit). Yaa segala sesuatu memang ngga bagus kalau berlebih ‘kan.

Akan tetapi, bukan kah itu lebih baik daripada tidak bisa mengalirkan udara sama sekali ke dalam bangunan? Hanya “tinggal” cari cara untuk meminimalisasi saja angin yang berlebih tadi… Terus menikmati angin sepoi-sepoi dalam rumah... Wuiihh.. Asiknya...

Sunday, January 04, 2009

blog-ging

Dalam bertindak atau bila akan melakukan sesuatu dalam jangka panjang, biasanya gw mencoba mempertanyakan lagi tujuan awalnya setelah beberapa waktu.

Jadi, setelah sekitar 4 tahun nge-blog, putus nyambung dan hidup “nomaden” (bloggingnya pindah2),,, mencoba bertanya lagi…:

Kenapa gw nge-blog??

Memang pada awalnya gw cukup tertarik dengan fitur ini sejak pertama kali melihatnya di sebuah majalah per-komputer-an. Juga semakin tertarik setelah melihat koko gw sendiri yang cukup banyak mendapat nilai positif dari menulis (menurut gw). Meski, setau gw ngga ada temen di masa smp atau sma yang suka nge-blog karena dianggapnya buang-buang waktu, tapi toh akhirnya gw buat juga…

Namun yaa walaupun bisa menjadi sarana latihan menulis, skill menulis gw pun tampaknya ada sedikit peningkatan..hahaha.. Masih perlu banyak proses..

Thinking :

Dalam blog bisa nulis apa aja… Tidak hanya menulis “kebesaran” dan “kebanggaan” akan kehebatan diri sendiri yang sok hebat padahal ngga ada apa-apanya. Namun, jauh daripada itu, gw lebih bisa share pengalaman apa yang gw dapet dan pengalaman apa yang gw punya untuk dibagiin supaya apa yang gw tulis tidak menjadi “buang-buang waktu”…

Thursday, January 01, 2009

resolution

Pada akhirnya, lewat juga tahun 2008…

Gw mencoba me-review beberapa kejadian di tahun ini…

1. Nilai akhir semester 4 keluar dengan cukup baik. Beberapa nilai mata kuliah keluar dengan hasil yang lebih baik dari dugaan…*haha*

2. Kulap “Bali ‘n Me 2006”.
Cukup menyenangkan dan tidak juga. Menyenangkan karena sebagai salah satu panitia (divisi akomodasi) banyak yang ikut. Tidaknya karena Nampak jadwal acara yang sangat padat jadi agak kurang leluasa untuk bersantai atau beracara sendiri. Kalaupun mau itupun baru malem-malem dimana badan sudah lelah setelah beracara seharian dan toko-toko pun tutup. Ugh… 

3. Menambah pengalaman organisasi lewat pameran SAA dan SAA Award bareng angkatan 2005.

4. Terpilih sebagai ketua pameran SAA dan SAA Award selanjutnya.

5. Akhirnya, menyatakan tidak bergabung lagi dengan himpunan. No comment…

6. Diajak seorang teman, menjadi volunteer Studio Habitat, subdivisi Habitat for Humanity Indonesia. (betul ngga sih cara nulisnya??)
Sayangnya, di proyek pertama dibatalkan karena yang punya rumah udah jalan duluan tanpa sepengatuhan… Lagi di proyek kedua di Banjaran, dibatalkan juga dengan kasus yang sama… Ada apa ini…???

7. Hosea S. Handoyo akhirnya lulus S1 dengan hasil cumlaude satu-satunya. Congratz!! Dan lagi, mendapat beasiswa program PhD di Dundee 2 tahun.. Salute!! 

8. Yes!! Akhirnya buka usaha les gambar sendiri bareng temen-temen! Biar sedikit tapi masih proses… Semoga taun ini nambah banyak…

2009

Set prioritas baru…

1. TUhan
2. Keluarga
3. Kerjaan dan kuliah
4. Friendship
5. Organisasi

Masih harus ditingkatkan….

1. Skill bahasa Inggris

2. Skill menggambar (pensil, tinta, cat air)

3. Bikin kue

4. Skill software desain

5. Skill gitar


~to be a better man….~

Merry Christmas 2015!