Monday, September 30, 2013

Bible and Science 21 : V-Sign

V Sign


Tubuh manusia kalau diurai, punya banyak banget elemen. Tulang, darah, kulit, rambut, organ-organ, dan kalau mau dirinci lagi, bagian tadi terdiri dari bagian yang lebih kecil lagi. Salah satu yang berpengaruh di dalam tubuh juga adalah hormon.

Mood seseorang bisa dengan mudah terpengaruh dari kondisi dan kadar hormon yang ada di dalam tubuh.

Kortisol
Kortisol merupakan hormon yang berhubungan dengan tingkat stress seseorang. Ketika seseorang merasa stress, kadar kortisolnya pasti tinggi. Kortisol sebenarnya berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah. Tapi, di sisi lain, kortisol pun punya efek-efek negatif juga.
Semakin tinggi dan semakin sering orang stress, efek negatifnya akan berdampak lebih besar daripada fungsi aslinya.

Apa penyebab stress, bisa stress karena banyak pikiran karena pekerjaan, atau mungkin bisa saja merasa stress karena takut sesuatu seperti ketinggian. 

Hubungannya dengan V-Sign
V Sign yang dimaksud disini adalah postur orang sedang mengangkat kedua tangannya ke atas. Dalam acara National Geographic, hasil survey menyatakan bahwa postur ini bisa menurunkan kadar kortisol hingga 25%! Artinya, menurunkan kadar stress!

Saya belum tahu relasi detail antara keduanya. Saat ini saya hanya menduga mungkin saja ada kaitannya dengan kondisi kontraksi dan relaksasi otot tubuh. Seperti perbedaan orang yang senang senyum dan tertawa dengan orang yang sukanya cemberut.

Di sisi lain, secara psikologi, konon postur ini merupakan salah satu simbol sejak jaman dulu yang mempunyai efek “powerful”. Postur yang menyatakan kemenangan, kekuatan, dan kekuasaan. Sadar atau tidak, ketika melakukan V Sign, orang bisa merasa powerful. Bila diperhatikan orang-orang masih memakai simbol ini ketika merasa senang, bahagia, gembira. Lihat para atlet ketika memenangkan pertandingan, ketika anak sekolah lulus, dsb. 

Satu yang saya sadari ketika menulis ini adalah saya sendiri suka melakukan posisi ini untuk meregangkan otot. Apakah itu ketika mengetik, menulis, atau menggambar dalam waktu yang cukup lama. 

Praise and Worship
Sedikitnya, ini memengaruhi seseorang ketika ia datang ke sebuah konser musik. Setidaknya ketika melakukan praise and worship di gereja. Ketika datang dengan hati yang antusias, maka orang tidak akan diam saja ketika praise and worship. Orang yang datang antusias pasti akan ikutan dengan ekspresif. Coba tebak, salah satu postur yang sering dilakukan adalah mengangkat tangan.

Jadi, kita yang antusias selama praise and worship berlangsung, tubuh yang agak terasa lelah karena lompat-lompat semangat, justru memberikan kelegaan karena tingkat stress berkurang. Dengan begitu, pikiran sudah siap dan fokus mendengar firman.

Pray for Indonesia, God bless Indonesia!

Sunday, September 29, 2013

Bandung Sketchwalk 3 - Museum Geologi



Kali ini Bandung Sketchwalk mengambil tempat di Museum Geologi, Jl Diponegoro Bandung. Seperti biasa, acara tepat mulai jam 8 setelah Pa Thamrin memberikan pengarahan. Peserta dipersilakan menggambar bagian luar museum atau bagian dalam (beli tiket tentunya).
Sebuah mesin (sepertimya) yang dipajang di depan gedung museum. (Saya belum coba teliti benda apa ini)

Tulang fosil T-Rex, cukup banyak memikat para sketcher.

Dalam event ini saya berkesempatan menggambar dua buah obyek. Satu yang berada di luar dan satu lagi di dalam. Lagi-lagi, tidak ikut sampai acara beres :(

Saturday, September 28, 2013

Bandung Sketchwalk 2 : Braga Walk



Acara BS ke-2, berlangsung masih di daerah pusat kota Bandung. Kali ini sketchwalk berlangsung sepanjang Jalan Braga menuju Balai Kota Bandung. Meeting point di Bank BJB Braga, peserta dibagi lagi menjadi beberapa kelompok. Tapi yang berbeda, pesertanya tidak sebanyak sebelumnya.

Banyak obyek dan momen yang bisa diabadikan lewat sketsa atau foto di sepanjang Braga. Termasuk sedikit jalan-jalan masuk ke kampung-kampung di belakang Jalan Braga, menggambar keadaan di sektar sana. Beberapa sketsanya :
Pintu sebuah rumah. Mengingatkan pada lukisan Mondrian

Life Between Buildings. Keramaian dan kepadatan di dalam kampung.

Tapi, acara kali ini tidak ikut sampai tamat di Balai Kota. Saya dan teman, hanya mengikuti sampai “pit stop” pertama, di depan Bank BI untuk cap gambar.


Pray for Indonesia, God bless Indonesia!

Monday, September 23, 2013

Bible and Science 20 - Comfort Effect




Oddball Effect
Sekelompok orang dalam ruangan dipertontonkan sebuah video klip. Video ini sebenarnya berisi kumpulan foto sekelompok orang dalam sebuah latar. Obyek dan latar di semua foto sama, tetapi gesture orangnya yang berbeda-beda. Di tengah-tengah klip tersebut, diselipkan sebuah foto lain yang memiliki obyek dan latar berbeda. Kemudian dilanjutkan kembali oleh foto-foto sekelompok orang sampai akhir video klip.

Setelah selesai, setiap orang ditanyakan tentang foto yang muncul di tengah-tengah klip. Semua mengatakan bahwa foto yang ditampilkan itu lebih lama dari foto yang lainnya, lebih dari satu detik. Ada yang menjawab 2 detik, 3 detik, bahkan sampai 5 detik. Padahal, semua foto yang ditampilkan memiliki jeda yang sama, 1 detik saja. Kenapa bisa begitu?

Itulah yang dinamakan oddball effect (jangan sungkan untuk sambil googling, siapa tahu penjelasan saya kurang pas). Ketika seseorang melihat obyek yang sama terus-menerus, otak akan menginterpretasi bahwa ‘ini akan sama lagi’. Ketika tiba-tiba muncul obyek yang berbeda, maka otak perlu waktu untuk ‘bangun’. Saat ‘kejutan’ itu datang, otak pun beradaptasi secepat mungkin mengolah informasi yang baru.

Jeda ini yang membuat orang mengatakan bahwa foto yang muncul tersebut kelihatan lebih lama dari foto sebelumnya.

Comfort Zone
Hal ini sebenaarnya serupa dengan seseorang yang berada terlalu lama di dalam zona nyaman. Orang memang perlu tantangan baru untuk menjaga dirinya tetap waspada. Waktu seseorang berada di zona nyaman, bahkan terlalu lama ngendog di dalamnya, ia akan terkejut ketika sesuatu tidak berjalan seperti biasanya.

Anggaplah selisih jawaban orang-orang dan jeda waktu tersebut adalah waktu reaksi yang diperlukan otak, maka rata-rata otak perlu waktu 2-3 detik untuk beradaptasi dengan info yang baru. Hanya otak yang sudah mati yang tidak bisa beradaptasi. Sekarang, ketika terjadi perubahan, apakah mampu untuk beradaptasi dengan perubahan atau tetap keukeuh ngga mau beradaptasi seperti otak yang sudah mati.

Tantangan dan perubahan memang diperlukan untuk memacu seseorang untuk tetap maju dan bersaing, meningkatkan kapasitasnya, menjadi orang yang dinamis dan terus bergerak.

Saya teringat dengan cerita seorang teman, ‘I’, yang bekerja di sebuah bank di Bandung. Sampai suatu hari ia diberi waktu oleh bosnya yang menawarkan untuk bekerja di kantor di luar Bandung. Saat itu ia dihadapkan kepada pilihan : bertahan di Bandung untuk mempertahankan kerja bagusnya tetapi status tetap sebagai karyawan atau pindah ke luar kota dengan status naik.

Ia bercerita bahwa keadaannya di Bandung saat itu benar-benar comfort zone! Keluarga di Bandung, target kerjaan di kantor selalu terpenuhi, punya bisnis sampingan di Bandung, teman-teman di Bandung, dsb. Di sisi lain, di kota yang baru bisa dibilang tidak memiliki apa-apa, jauh dari keluarga, tinggal dimana, bagaimana jika sakit, dsb.

Kami yang mendengar itu banyak yang mendukung untuk keluar saja. Kami mendukung lewat doa. Karena bagaimana pun keputusan akhir ada di tangannya sendiri. Sampai terakhir kami bertemu, ia memutuskan untuk menerima tawaran bosnya. Waktu itu ia bilang sudah menemukan tempat kost untuk tinggal.
Kalau Tuhan yang punya jalan, Ia juga yang akan menyediakan.

God Bless Indonesia!

Friday, September 20, 2013

Bucket List


Panic?


Mungkin hampir semua orang punya daftar ceklist tentang macam-macam hal. Saya sendiri punya cukup banyak daftar berdasarkan kategori-kategori. Misalnya tempat-tempat tujuan traveling, tempat /obyek yang mau disketsa/digambar, daftar orang-orang untuk sketsa portrait, dan lain-lain lagi.

Nah, biasanya kalau ada momen/kejadian/sesuatu yang terjadi sesuai salah satu daftar tadi, saya kasih tanda ceklist di sebelahnya, menunjukkan bahwa saya sudah pernah.
Beberapa hari lalu, saya tidak men-ceklist daftar yang sudah ada, tetapi saya justru menulis baru untuk daftar yang satu ini.

Daftar ini adalah Momen menyeramkan/menegangkan. Daftar ini berawal dari ide untuk membuat daftar kejadian-kejadian konyol yang pernah terjadi. Ternyata, semakin ditulis, kok kayanya ada kejadian yang kalau dipikir-pikir eh menyeramkan juga. Bikin merinding atau meringis. Ugghh.

Contohnya saja, kejadian-kejadian waktu kecil yang saya tidak ingat. Waktu berkaca, saya membatin, “Ini ada bekas luka jahitan, dari mana karena apa, ya?” Jadi, diceritakanlah kejadian sebenarnya setelah bertanya ke ortu. Dari sana, berlanjut lagi-lah cerita-cerita lainnya. Haha

Eyelash
Jadi, saat melakukan rutinitas di kamar mandi untuk sikat gigi, keramas, dan cuci muka, saya merasakan ada yang sedikit mengganggu di bagian mata kanan. Saya pikir,”Ah, biasa paling juga bulu mata yang lepas. Tinggal cabut beres.”. Sambil bercermin, “Ya Tuhan!”. Bulu mata yang lepas ternyata ada di dalam kelopak mata, menempel di bagian putih mata! Akkkhhhh….

Singkat cerita, 10-15 menit perjuangan yang seperti terasa lama banget, akhirnya bisa dikeluarkan juga. Jangan tanya detail kejadian cara mengeluarkannya. Di akhir ‘pertandingan’, matanya cukup merah. Euuww..

Just…small thing
10-15 menit yang sangat menegangkan. Sejujurnya, saya cukup panik, blank juga. Saya Cuma bisa ngomong, “Tuhan tolong, Tuhan tolong…” sambil mikir gimana cara mengeluarkannya. Bilas-bilas dengan air hangat, air dingin, sampai meniup-niup ke cermin berharap anginnya memantul =_=

Lewat kejadian kecil itu saja saya bisa mengucap syukur “Thank You LORD!” atas apa yang terjadi. Bagaimana hal kecil yang dianggap biasa menjadi tidak biasa karena cara pandang yang tidak biasa. Ketika saya berpikir kejadian lepas bulu mata adalah hal yang biasa, tetapi saya panik ketika kenyataannya berbeda dari apa yang biasanya saya alami.

Orang-orang bilang “Pengalaman adalah guru terbaik”, tetapi jangan salah juga bahwa di satu sisi “Pengalaman adalah guru terjahat”. Pengalaman bisa menjadi ‘jahat’ karena membuat saya (mungkin orang lainnya juga) menjadi lengah dengan keadaan.
Saya sadar bahwa sampai hal terkecil pun Tuhan masih ikut campur.

Eyelash : Checked! :D

Thank You Lord!

God Bless Indonesia!

Merry Christmas 2015!