Sunday, July 31, 2011

God of Wonders


[kalangan pribadi]
GOD OF WONDERS

Lord of all creation
Of water, earth, and sky
The heavens are Your tabernacle
Glory to the Lord on High

God of wonders, beyond our galaxy
You are holy, holy
The universe declares Your majesty
You are holy, holy

Lord of heaven and earth

Early in the morning
I will celebrate the light
And as I stumble through the darkness
I will call Your name by night

God of wonders, beyond our galaxy
You are holy, holy
The universe declares Your majesty
You are holy, holy
Lord of heaven and earth 

Hallelujah to the Lord of heaven and earth

God of wonders, beyond our galaxy
You are holy, holy
Precious Lord, reveal Your heart to me
Father holy, holy
The universe declares Your majesty
You are holy, holy, holy, holy
Hallelujah to the Lord of heaven and earth

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”
Ngga pernah ada orang di bumi yang pernah dengan yakin menyatakan dirinya sebagai tempat dan sumber keselamatan. Ngga ada seorang pribadipun yang yakin kecuali Ia yang tahu dan kenal bagaimana cara memberikan dan menjadi tempat keselamatan, Yesus.

Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia ngga bisa lagi mencapai keselamatan. Satu-satunya jalan adalah Tuhan sendiri yang datang untuk menyelamatkan. Panggilan keselamatan Yesus merupakan pilihan setiap orang dan bukan paksaan, karena itulah mengapa hidup dalam Yesus merupakan suatu anugerah besar.

Ngga ada satu orangpun juga yang bisa menjadi juruselamat kalau orang itu berdosa. Hanya satu pribadi yang bisa, yaitu Yesus sendiri. Tanpa berbuat dosa pun, Yesus datang untuk menyelamatkan manusia yang sudah berdosa. KematianNya di salib mengingatkan bahwa Ia telah memulihkan hubungan manusia secara horizontal dan vertikal. Lewat Yesus juga sebenarnya manusia bisa lewat dari penderitaan karena masalah yang manusia hadapi tidak lebih besar dari kekuatan manusia dan penderitaannya tidak lebih besar daripada yang pernah Yesus alami.
~~

Saturday, July 30, 2011

Wisudarssss - 4th graduation


4th Wisudars

So if we get the big jobs
And we make the big money
When we look back now
Will our jokes still be funny?
Will we still remember everything we learned in school?
Still be trying to break every single rule
Will little brainy Bobby be the stockbroker man?
Can Heather find a job that won't interfere with her tan?
I keep, keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly
And this is how it feels

As we go on
We remember
All the times we
Had together
And as our lives change
From whatever
We will still be
Friends Forever
 
(Graduation - Vit. C)

Congrats buat ars 2006 yang (pada akhirnya) wisuda!! Buat  David, Adit, Edu, Ari, Awi, Luki, Rio, Audric, Okta, Gre, Anex, Rani, Regine, Andi, Franky Jay, Kokom, Ranita, Manto, Muti, Harja, Siensien! <-- data dari Gre =)
Selamat bergabung …Congrats buat mereka yang udah dapet gawe dan sempet ‘memanfaatkan’ status mahasiswanya buat menang sayembara… =D 

Well, setelah Wisudars I, Wisudarss II, Wisudarsss III, dan untuk keempat kalinya ars 06 dihadapkan pada wisuda. Apa ini wisudars terakhir buat angkatan 06?? Atau masih akan ada di wisudars selanjutnya untuk ars 06? Saya harap gambar wisudars V dst tidak perlu saya upload =D (berharap ini wisuda terakhir buat angkatan 06)…
Kalau memang masih ada, semangat buat ars 06 yang masih berjuang… Ayo, ayo, jangan mau kalah sama angkatan yang lebih muda!

Wisudars ini sebenarnya adalah waktunya bagi angkatan 2007 yang pas telah selesai kuliahnya 4 tahun/8 semester. Jadi, saya ucapkan selamat juga buat yang udah lulus sekarang dan tetep semangat buat yang belum wisuda. Jadi, congrats juga buat anak2 2007 yang udah lulus. Selamat juga kalau ada yg cumlaud.
Ars07 setau saya =D : Sam, Santa, Tin2, Bram, Irene, Chien, Cya, Reza, Bayu, Tindas, Binsar, Christine, Lola dan yang lainnya..
Last not least… Jangan lupa ama gw dan temen2 kalo udah jadi orang sukses! Gb!
                                                   
Jika tua nanti kita t’lah hidup masing-masing,
Ingatlah hari ini!
(Project Pop)

Wisudars IV : Yudisium 22 Juni 2011, Wisuda  30 Juli 2011

Travel Sketch : Lembah Karmel


Lembah Karmel, Puncak

Pada tanggal 29 Juni kemaren, saya berkesempatan untuk mencoba ‘menjadi urban sketcher’. Apa dan gimana rasanya. Saat itu kami sekitar bersebelas orang (saya dan Archer Comm.) pergi ke Lembah Karmel, Puncak untuk berdoa bersama. Berangkat sekitar jam 8 pagi dari Bandung, sampai di sana sekitar jam 11. Setelah sedikit putar-putar, kami dapatkan tempat untuk berdoa bersama.

Setelah berdoa, ada sedikit waktu untuk foto2… Saat itu saya sedikit curi2 waktu untuk sketsa2 beberapa spot di Lembah Karmel. Waktu sedikit karena kami memang tak tahan lagi karena lapar, maunya segera cari tempat makan untuk mengisi 'kampung tengah'.

Saya rasa, sedikit berbeda dengan ‘konsep’ urban sketcher aslinya, yang biasanya orang2 (mungkin) selalu menyelesaikan gambarnya di tempat. Saya cenderung menggambar/sketsa umum di tempat dan dilanjutkan dengan pewarnaan atau detail gambar di lain waktu/di rumah. Kebiasaan memang begitu karena tidak menyempatkan waktu secara khusus untuk ‘the real urban sketcher’ kecuali ketika menunggu dan waktunya cukup lama untuk menyelesaikan gambar.
Sama halnya dengan beberapa spot Lembah Karmel Puncak yang saya gambar… [ada banyak spot menggambar yang bagus2, tetapi saya hanya sempat ‘merekam’ tiga saja.].

Setelah memasuki gerbang dan masuk halaman parkir, bangunan yang terlihat adalah gedung administrasi, ya semacam lobbynya kali ya. Nah jika melihat ke sebelah kiri, bakal disambut Patung Yesus setinggi 2,5-3 meter sedang membuka tanganNya. Ketika berjalan menuju patung tersebut kiri dan kanan jalan adalah kolam2 air. Saya tidak melihat (ngga mencari juga sih) apakah ada keterangan tentang patungnya, jadi saya sebut saja “Jesus Bless Indonesia”.
Patung 'Jesus Bless Indonesia', Lembah Karmel

Komplek Karmel ini sangat besar, sehingga memiliki banyak fasilitas (dari tempat doa pribadi hingga kelompok/banyak orang). Sebelum berangkat cari makan siang, saya sempatkan sketsa2 cepat dua spot selanjutnya yang saya selesaikan detailnya di rumah. Pertama adalah Goa Doa (atau setidaknya saya sebut begitu). Berjalan lagi dari posisi Patung Yesus, maka akan menemukan Goa Maria. Goa dengan patung Bunda Maria yang saat itu mulai agak ramai didatangi orang untuk berdoa. Di sepanjang jalan juga ada speaker2 di spot2 tertentu supaya orang yang datang bisa mendengarkan lagu2 rohani.

Goa Doa

Goa yang digambar ini adalah Goa Doa setelah Goa Maria, di sebelah sisi kiri (sejajar dengan Goa Maria). Di sini ada patung Yesus (setelah disalib) sedang berbaring di pelukan Maria. di bawahnya ada tempat2 lilin bagi orang yang berdoa. Bagi saya, hal yang membuat menariknya adalah tanaman2 rambat di kiri dan kanannya, juga ada tempat duduk putih dari besi yang beratap semacam polikarbon biru menghadap goa, simetris di kiri kanan jalan masuk.
Goa Doa Pribadi, Lembah Karmel

Saat kembali, seorang teman, sebut saja “Ch”, penasaran dengan sebuah tangga yang berada di seberang Goa Doa tadi. Papan di bawah tangga bertuliskan “Goa Doa Pribadi”. Cukup menjelaskan tapi sepertinya tidak cukup menjawab rasa penasaran, karena dari bawah tangga kami tidak bisa melihat Goa Doanya. Langsung saja angkat kaki, naik tangga buat lihat2. Rasanya, tangga cukup nyaman, tidak terlalu tinggi dan tempat pijakannya lebar2 dari tangga biasanya. Ada juga tempat pegangan di sisi kiri. Setelah naik tangga mirip bentuk L, terlihat juga Goa Doanya. Saat pertama lihat, bangunannya mirip Igloo, di teduhi pepohonan rindang di kiri kanannya. Kami menjaga jarak sekitar 5 meter dari situ. Ada jendela yang sedang terbuka, jadi kami prediksi ada orang yang sedang berdoa di dalamnya. Suasana di situ sangat tenang (tidak terdengar bunyi alunan musik dari bawah sana), takut kalau2 suara kami mengganggu mereka.

Setelah itu, saya bergabung lagi dengan yang lain, siap2 keluar untuk cari tempat makan. Sungguh tempat yang indah.

Friday, July 29, 2011

I am Urban Sketcher


Nggambar dimana saja kapan saja

Mencoba Urban Sketcher
Share sedikit pengalaman tentang urban sketcher…
Istilah urban sketcher memang tidak terlalu asing buat saya sejak sekitar 4 tahun lalu. Pengertian yang saya pahami adalah orang-orang yang demen jalan-jalan sambil nggambar apa saja yang terjadi saat itu supaya ia bisa share apa yang dia rasakan dengan orang lain yang lihat gambarnya.

Gambar ini, Gambar itu
Jadi, saya coba ikutin blog-blog tentang urban sketcher, lokal punya dan luar negeri punya. Luar biasa rasanya bisa ikut menikmati suasana yang sedang mereka alami saat itu. Di samping itu, sebenarnya saya sendiri lebih belajar banyak tentang bagaimana orang-orang di luar sana mengapresiasikan sketsa-sketsanya. Banyak teknik yang tampil dari sana yang bisa saya pelajari. Tidak hanya tentang tarikan garis, sketsa hitam putih (tinta dan pensil), sketsa berwarna, dsb. Setidaknya ada 2 hal yang saya pelajari adalah bagaimana mata mereka peka dengan momen-momen yang dijadikan gambar dan kedua adalah seberapa efektif (cepat) mereka menggambar.

Saya berkesimpulan sendiri bahwa detail goresan sketsa dan pewarnaannya bisa menjelaskan keadaan saat itu. Tidak rapi belum tentu buruk. Ketika saya melihat gambar seseorang dengan pewarnaan yang detail, ternyata dia memang menggambar sambil bersantai (dia akui sendiri dalam tulisan yang menyertai gambarnya). Ada juga yang menggambar (yang saya tangkap) adalah tarikan2 cepat, dan pewarnaan yang agak berantakan, ternyata ia menggambar di dalam bus yang bergoyang2. Tanpa banyak tulisan, gambarnya berbicara banyak.

Ghost Mode
Ada juga hal yang membuat saya penasaran yaitu ketika mereka menggambar orang-orang. Setelah sempat mencoba, saya tahu hal ini tidak mudah. Kenapa? Menjadi sulit ketika menggambar orang lain tanpa orang tersebut menyadari bahwa dirinya sedang digambar. Kesimpulan baru lagi, mungkin ini adalah kemahiran dari pengalaman mereka membaur dengan lingkungan sehingga menjadi ‘tidak dikenali’.

Warna-warni
Saya pertama kali kenal dengan cat air transparan diajari kakak angkatan di kampus. Cat airnya terkenal hebat. Cat air transparan ini ternyata tidak sama dengan cat air pada umumnya yang pernah saya pakai ketika SD atau SMP. Sesuai namanya, cat air ini tidak membentuk warna solid, tapi transparan.
Banyak para urban sketcher yang saya lihat mewarnai gambarnya sehingga lebih menarik untuk dinikmati. Bagaimana permainan warna-warna bisa ikut membangkitkan suasana hati orang lain. Seorang sketcher asal Singapur ‘mewarnai’ gambar kedai kopi yang disinggahinya dengan tetesan2 kopi yang dia minum! Seolah-olah mengajak orang yang lihat untuk ikut menikmati wanginya kopi tersebut. 

First Time
Pengalaman menjadi urban sketcher sebenarnya tidak sepenuhnya baru. Semester 1 hingga semester 3, kami mahasiswa mendapat tugas ‘sampingan’ mingguan yaitu menggambar obyek-obyek arsitektur di Bandung, menggambar di lokasi. Kegiatan ‘urban sketcher’ juga sering dijadikan sesi ketika sedang mengadakan kuliah lapangan.

Mungkin akan lebih baik jika saya bisa bergabung dengan perkumpulan ‘urban sketcher’ sehingga saya bisa saling share pengalaman baru.

Saturday, July 23, 2011

Coret atau Hapus

Ibu yang satu ini selalu populer di kalangan anak2 SD

Old and New : Coret atau Hapus

Saya ingat saat SMA dahulu, satu kerjaan yang paling melelahkan waktu sekolah adalah menulis tangan. Menulis untuk mencatat, ngerjain tugas, ngerjain PR yang belom kelar, atau ngerjain ulangan. Biasanya satu hari sekolah bisa ketemu 5-6 guru mata pelajaran berbeda. Lima guru berbeda, artinya bisa ketemu cara mencatat yang berbeda, masing-masing dengan ciri khasnya. Misalnya saja, ada yang lebih senang lihat catatan murid yang bersih tanpa coretan, ada yang senang dengan cara menulis murid yang sistematik dengan bagan-bagan, ada yang senang dengan penomoran/hirarki saat mencatat (seperti menulis ilmiah), atau full color/multi warna, dst.

Old : Note and Test
Dulu : Catatan dan Ulangan
Hampir sepanjang SD dan SMP saya diajari untuk mencatat dengan rapi dan sistematik oleh guru. Mereka bermaksud supaya ketika dipakai belajar, jadi lebih mudah dimengerti. Hingga saya bertemu seorang guru BI (bahasa Indonesia) waktu tahun terakhir di SMA. Saya ingat beliau mengatakan, “Jika salah, cukup coret saja atau beri tanda kurung bagian yang salah lalu beri tanda silang.” Saya masih ingat jelas karena cukup mengherankan yang mengajarkan demikian adalah guru bahasa yang cukup senior di sekolah. Kalau guru-guru yang lain sih, saya kira lumrah2 saja.

Padahal di saat yang sama, seorang guru mata pelajaran lain sangat tergila-gila untuk melihat catatan muridnya harus bersih. Jika salah HARUS di-tipX. Begitu juga ketika ulangan. Kertas ulangan yang kotor bisa mengurangi nilai, meskipun coretannya tidak mengganggu saat dibaca.

Lanjut lagi. Ternyata, keinginan beliau punya filosofi tersendiri. Beliau menjelaskan ketika murid bertanya apa maksudnya. Tulisan yang salah dibiarkan ada di situ supaya kita ingat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sekali mencoret tentu tidak terlalu mengganggu catatan , tetapi jika salah terus-menerus, tentu catatan akan makin kotor dan membosankan untuk dibaca. Dengan mencoret jawaban/tulisan yang salah, artinya kita (murid-murid) diajarkan harus teliti sebelum menulis, berpikir lebih dahulu sebelum menjawab. Kesalahan yang sudah dipakai sebagai pelajaran ke depannya.
Setelah tahu, cara ini mulai saya pakai untuk mata pelajaran lain. Saya yakin banyak teman-teman saya juga melakukan hal yang sama. Mungkin, terkecuali dengan murid-murid lain yang gila bersih.

New : Working Drawing
Baru : Gambar Kerja.
Cara beliau ternyata saya jumpai lagi waktu kuliah. Hanya perbedaannya, ketika waktu dulu tulisan catatan dan ulangan, sekarang adalah gambar. Jika dulu, yang mencoret2 diri sendiri, sekarang dosen yang corat-coret.

Sebagian besar mahasiswa jelas-jelas tidak menyukai cara ini. Dosen yang ‘menganut’ cara ini juga bisa terancam tidak difavoritkan mahasiswa. Kebanyakan tidak menyukai cara ini karena melelahkan. Pembuatan gambar kerja yang tidak sebentar, proses putar-putar otak, hasil mikir sana-sini, dan begadang2 segala, nyatanya ‘hanya’ untuk jadi bahan corat-coret dosen. Kalau sebagian besar mencoret dengan pensil, ada pula yang memakai tinta atau spidol. Tujuannya, ya jelas, supaya ketika diperbaiki, mahasiswa bikin ulang. Belum lagi ditambah kalau dosennya sambil ‘menghina-hina’ kerjaannya. Gambar yang sudah disajikan di atas kertas roti, terpaksa tidak bisa diperbaiki dan harus dibuat ulang.

Secara khusus, saya baru bertemu dengan dosen seperti ini di akhir tahun kedua. Walaupun memang melelahkan pada kenyataannya, saya coba praktekkan juga, sambil teringat apa yang dikatakan guru BI saya dulu. Ngga lama sejak itu, saya coba belajar dari apa yang teman saya lakukan. Ternyata ada pula teman-teman yang sudah membiasakan cara ini. Kini, saat masa digital, daripada mengubah hasil kerjaan yang telah ada, maka lebih baik jika menggandakan file asli kemudian diberi nama baru, dst. Lewat filosofi yang sama, kesalahan yang lama bisa dipakai sebagai bahan pelajaran ke depan. Yang salah biarkan lewat, mulai dengan yang baru.

Saturday, July 02, 2011

Simbolisasi Roh Kudus ~ Merpati

Merpati salah satu perlambangan Roh Kudus

Salah satu simbol yang paling umum dan dikenal dari Roh Kudus adalah burung merpati. Di seluruh dunia, burung merpati dipandang sebagai simbol perdamaian dan Roh Kudus. Ketika Yesus dibaptis, Ia keluar dari air "dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya" (Mat 3:16)

Yohanes Pembaptis bersaksi "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati dan Ia tinggal di atasNya" (Yoh 1:32). Burung merpati mengungkapkan banyak karakteristik Roh Kudus. Misalnya, merpati tidak memiliki empedu. Empedu yang melambangkan kepahitan, tidak ada di dalam burung merpati. Demikian juga tidak ada kepahitan di dalam Roh Kudus.

~~Brian J. Bailey

Merry Christmas 2015!