Sunday, November 24, 2013

Travel Sketch - Bus in Melbourne

He is Mack, driver.
HT selalu di tangan, untuk respon cepat.
Landing di Melbourne

Waktu datang di Melbourne, ternyata kebagian mendarat di airport yang "jauh"nya, Avalon. Dari situ, ternyata perlu beli tiket bus untuk transport dari airport ke station kereta di kota. Ternyata di sana merupakan pool bus-bus juga.

Setelah sampai di station, saya coba cari peta untuk tahu jarak station dan hotel. Ternyata beberapa blok. Biarpun pedestrian di Aussy sangat nyaman (dibandingkan di Indo), tapi pasti kerasa juga capenya.

Akhirnya, setelah memutuskan "beli" tiket, mampir ke loket "SB",saya bilang tujuan nama hotelnya. Tak lama, ia menulis di kertas, menunjuk sambil bilang "Tunggu di depan sana".
Saya tanya berapa harganya, ia bilang tidak usah bayar.

Saya agak sangat heran. Membatin, "oh mungkin bayarnya nanti". Tanya lagi kedua kali, bapak itu bilang yang sama, "Tunggu saja disana, nanti dipanggil tujuannya"

Sekitar 5-10 menit, ada sebuah bus sedang (seperti mobil travel di sini), lalu sang sopir membuka pintu sambil memanggil penumpang berdasarkan tujuannya.

"S Hotel?"

"Yes, Sir!"
Doodle Map, Melbourne, City


Karena agak terakhir dipanggil, saya mendapat "kursi artis", tempat duduk yang dilihat-in penumpang lain, tempat duduk menghadap samping di belakang kursi "co pilot". Tapi, justru dari situlah akhirnya bisa ngobrol2 dengan Mack.

Setelah memastikan semuanya naik dan kroscek data dengan temannya yang ada di loket, ia baru jalan ke luar station.

"What a beautiful day!" waktu busnya keluar gerbang.

Yaa memang, cuaca di Melbourne lebih tidak menentu dibandingkan di Sydney. Tapi hari itu cerah banget!

Dari situ saya mulai ngobrol dengan dia. "I'm Mack! Nice to meet you!"
Salah satunya, saya tanyakan tentang transport yang gratis ini, padahal "SB" merupakan perusahaan swasta. Bagaimana bisa?

Dia bilang bahwa fasilitas free ini merupakan "ucapan terima kasih" kepada masyarakat yang menggunakan jasa perusahaannya. Ini juga sudah kewajiban bagi perusahaan sebagai bentuk pengabdian/pelayanan ke masyarakat termasuk para turis.

Monday, November 18, 2013

Bandung Sketchwalk 7 - Bandung di Lingkung Gunung



Kegiatan BSW ke-7 mengambil tema kota Bandung yang kondisi geografisnya dikelilingi barisan pegunungan sehingga menyerupai sebuah mangkok.

Sebelum naik ke menara utara mesjid di alun-alun, ahli geografi Pa Budi Bramantyo, memberikan sekilas pengetahuan tentang gunung-gunung yang mengelilingi kota Bandung. Naik ke menara, para sketcher menempati posisi masing-masing sisi menara. Delapan sisi menara ditempati sekitar 24 sketcher. Setiap orang yang menggambar berkoordinasi dengan sketcher di kanan kirinya sehingga menciptakan sebuah sketsa landscape sekeliling Bandung. Agak disayangkan karena cuaca cukup berawan/berkabut sehingga pegunungan sisi selatan tidak kelihatan.

View TimurLaut kota Bandung.

Sekitar jam 9, para peserta mulai menggambar sesuai kesepakatan dan arahan Pa Thamrin. Gambar yang dibuat saat ini hanya hitam putih dengan sapuan cat air warna Payne Grey (abu kebiruan). Cara ini kelihatannya cukup ‘ampuh’ sehingga gambar yang dihasilkan bisa merata.

Tiga jam menggambar, saya menyempatkan berkeliling beberapa kali, melihat sketsa peserta yang lainnya. Sangat menarik karena teknik-tekniknya sangat beragam. Ekspresif dengan garis-garis dan sapuan kuas yang bebas.

Screenshot header website Bandung Sketchwalk. Sketsa yang digabung menggambarkan landscpae kota Bandung.

Cek sketsa-sketsa lainnya di sini, Bandung Sketchwalk.

Pray for Indonesia, Jesus bless Indonesia!

Travel Sketch : Melbourne - Seafarers Bridge



Setelah cukup lama jalan-jalan keliling city di Melbourne, akhirnya menyempatkan diri untuk istirahat di sekitar Yarra River. Duduk di sebuah plaza di depan Melbourne Exhibition Centre dan Melbourne Convention Centre, saya menggambar Seafarers Bridge yang ada di depan.

Waktu itu sekitar jam 5 sore, cukup berangin, menggambar jembatan sambil melihat orang lalu lalang yang melewati jembatan. Jalan kaki atau bersepeda.

Setelah 20 menitan, anginnnya terasa semakin dingin. Menggambar juga terpaksa berhenti karena Hi-Technya beku! Ujung penanya beku dan patah waktu di pakai menggambar. Setiap membat garis, terasa goresan ke kertasnya kasar dan keluar suara yang bikin merinding. Ahhh… sudahlah.

Seafarers Bridge, Yarra River,  Melbourne. Background tidak beres... keburu patah D:

Selesai itu, kembali menelusuri jalan yang sama waktu datang untuk nak trem kembali ke hotel.

Thursday, November 14, 2013

God Provides

 




Tuhan menciptakan setiap manusia itu analogi seperti pabrik mobil Mercedes.

Mercedes ngga cuman ngeluarin satu jenis mobil saja. Contohnya saja, Mercy ngeluarin bis, sedan, dan mobil F1. Setiap mobil dirancang khusus untuk tujuan khusus. Setiap tipe tersebut bisa saja punya bagian-bagian yang sama tetapi spesifikasi desain dan komponen yang berbeda. Kalau urusan jumlah penumpang, ya pakai bis, kalau urusan style bisa pake sedan, dan urusan balapan ya pakainya yang F1.

Dibalikin ke manusia, Tuhan menciptakan manusia sama, sesuai gambarNya kok. Bagian-bagian tubuhnya sama, ada kepala, badan, tangan, kaki. Ada organ-organ tubuh, tulang, ada darah, sama-sama ngehirup oksigen, dst. Lebih dari itu, Tuhan kasih desain masing-masing yang berbeda. Wajah yang berbeda, warna kulit yang berbeda, bentuk mata, mulut, dan semua hal-hal yang kelihatan mata juga yang ngga kelihatan. Selera makan, selera humor, atau bahkan talenta dan tujuan hidup yang berbeda. Tuhan punya rancangan dan tujuanNya kenapa saya ada sekarang.

Kalau disadari, perbedaan-perbedaan itu ngga perlu diperdebatkan. Kenapa harus berdebat tentang sesuatu yang jelas-jelas berbeda? Daripada cape-cape debat lebih baik yang dibicarakan justru bagaimana cara untuk memaksimalkan/mengoptimalkan hal-hal yang udah Tuhan kasih. Bangun persahabatan dengan orang lain dan sharing bagaimana cara orang-orang lain mengoptimalkan yang udah Tuhan  percayakan.

Jika setia dan bersyukur sama kado-kado kecil, Tuhan juga akan beri kado yang lebih besar. Semua juga ada waktuNya untuk terima kado yang lebih besar, kalau memang menjadi kebutuhan dan punya kerendahan hati untuk terima tanggung jawab yang lebih besar.
Barang makin mahal, makin mahal juga maintenancenya.
Praise God!


_JP

Tuesday, November 12, 2013

Winners Never Quit!

Never Quit!
1. Running with no destination is tiring. 
Running towards a wrong goal is 
not only tiring but also a complete waste of time


2. If the seed is bad, the fruit will be bad

3. Sharing your journey with others adds color into your life. 
Do good to others! It leaves a good impression on them 

4. Enjoy the journey as much as you can. Worrying does not change anything

5. Pay attention to the details. It could make a difference.. Seriously!

6. Thinking outside the box is good. But don't do it too often. 
The chance is, you might find nothing there.. 

7. Whatever happen, stick to your team. Without them, you can never win
8. No one is perfect but everyone must be good at least in something

9. When you make mistake, learn and then laugh 

10. Anything can be done! Just do it! Winners never quit, Quitters never win!! 



more good reads :
http://jessicaeabraham.blogspot.com/2013/11/10-things-i-learned-from-young-adult.html

Monday, November 11, 2013

Surprise 2 : Welcome Sydney



Mencoba mereview surprise-surprise selama perjalanan di Hillsong Conference

Selama di sana, saya tinggal bersama Mr. R dan Mrs. H.

Mereka yang menjemput di Kingsford Smith waktu mendarat pertama di Sydney. Sesaat setelah mendarat, pramugari bilang bahwa suhu di luar saat itu sekitar 15 derajat. Yeaay! Suhunya ternyata ngga jauh beda dengan Pangalengan waktu musim hujan.

Suhu disana justru lebih dingin saat tidak hujan.
 
ROSEBERY Sydney

 Lebih dingin karena angin. Selama beberapa hari hujan, saya hampir tidak merasakan hujan angin. Hujan ya hujan saja.


1st Sermon in Sydney. Gereja tempat Mr. R dan Mrs. H melayani.
Meet and Fresh, tempat desert. Makan dingin-dingin waktu hujan musim dingin. Berasa banget.

Hari Minggu, sehari sebelum conference mulai, Mrs. H mengajak belajar dulu jalur kereta ke Olympic Park sampai melihat Allphones Arenanya, tempat conference. Setiap hari selama conference, Mrs. H mengantar pagi ke stasiun subway Mascot dan malamnya menjemput di Mascot setelah conference mulai.

Latihan track kereta ke Olympic. 1st train sketch in train in Sydney

Dua hari sisa waktu di Sydney, mereka ajak keliling Sydney untuk mencoba beberapa tempat makan di sana.
Max Brenner, Broadway. View meja kasir dari tempat duduk.
Max B.


Jamuan makan malam Ko "D" dan Ci "M", bareng Mr. R dan Mrs. H, BBQ!
   
Hurricane, the best ribs! Yes, itu tiket parkir! :)

God Bless this family!

Pray for Indonesia, God bless Indoensia!

Why Creative People Sometimes Make No Sense

01

Most creative people have a great deal of physical energy, but are often quiet and at rest. They can work long hours at great concentration.

02

Most creative people tend to be smart and naive at the same time. “It involves fluency, or the ability to generate a great quantity of ideas; flexibility, or the ability to switch from one perspective to another; and originality in picking unusual associations of ideas. These are the dimensions of thinking that most creativity tests measure, and that most creativity workshops try to enhance.”

03

Most creative people combine both playfulness and productivity, which can sometimes mean both responsibility and irresponsibility. “Despite the carefree air that many creative people affect, most of them work late into the night and persist when less driven individuals would not.” Usually this perseverance occurs at the expense of other responsibilities, or other people.

04

Most creative people alternate fluently between imagination and fantasy, and a rooted sense of reality. In both art and science, movement forward involves a leap of imagination, a leap into a world that is different from our present. Interestingly, this visionary imagination works in conjunction with a hyperawareness of reality. Attention to real details allows a creative person to imagine ways to improve them.

05

Most creative people tend to be both introverted and extroverted. Many people tend toward one extreme or the other, but highly creative people are a balance of both simultaneously.

06

Most creative people are genuinely humble and display a strong sense of pride at the same time.

07

Most creative people are both rebellious and conservative. “It is impossible to be creative without having first internalized an area of culture. So it’s difficult to see how a person can be creative without being both traditional and conservative and at the same time rebellious and iconoclastic.”

08

Most creative people are very passionate about their work, but remain extremely objective about it as well. They are able to admit when something they have made is not very good.

09

Most creative people’s openness and sensitivity exposes them to a large amount of suffering and pain, but joy and life in the midst of that suffering. “Perhaps the most important quality, the one that is most consistently present in all creative individuals, is the ability to enjoy the process of creation for its own sake. Without this trait, poets would give up striving for perfection and would write commercial jingles, economists would work for banks where they would earn at least twice as much as they do at universities, and physicists would stop doing basic research and join industrial laboratories where the conditions are better and the expectations more predictable


www.matthewschuler.co/why-creative-people-sometimes-make-no-sense/

Thursday, November 07, 2013

Taksi Bandung - Pasca BBM




Blog, sebuah pribadi yang tidak pribadi. Secara pribadi, blog jadi salah satu sumber untuk cari info sesuatu yang spesifik. Kadangkala tulisan tersebut bisa memberikan informasi yang ngga umum. Info yang kelihatannya ‘ngga penting’ tapi sebenarnya itulah yang dicari orang.

Satu kesempatan, waktu mau pergi ke satu tempat, info yang sangat lengkap justru saya dapat dari blog. Penulisnya pernah pergi kesana dan menulis review sendiri. Bagaimana cara-cara dan tahap-tahap untuk mencapai ke sana, berapa ongkosnya saat itu, apa yang bisa dinikmati di sana, juga tempat yang menurutnya layak dikunjungi tapi biasanya tidak masuk daftar ‘recommended’.

Saya merasa sangat tertolong lewat blog seperti di atas.

Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis tentang info taksi di Bandung : Taksi 1, Taksi 2..
Banyak perubahan tentang taksi di Bandung setelah beberapa post lalu, selama 2-3 tahun terakhir sejak pertama kali  ngepost tentang taksi di Bandung. Terutama sejak Pasca Cipaganti. Sebagai pengguna angkutan umum, banyak perubahan dari taksi-taksi di Bandung.

Saya harap info ini bisa menjadi bantuan buat orang-orang Bandung atau turis luar Bandung yang mau pakai taksi di Bandung. Saya tidak bermaksud untuk promosi atau menjelekkan salah satu perusahaan taksi. Ini murni dari pengalaman dan pengamatan pribadi…

Perubahan…taksi di Bandung

1. Naiknya harga BBM
Argo pun ikut naik karena perusahaan taksi menaikkan jumlah setoran kepada supir. Tapi bukan berarti taksi semakin ditinggalkan karena ongkos angkot di Bandung juga naik dan sangat tidak menentu (sopir suka seenaknya saja). Beberapa yang pernah saya amati :

Blue Bird : ongkos awal (buka pintu) Rp 7000, per km Rp 3600, Rp 360 per 45 detik
Cipaganti : ongkos awal (buka pintu) Rp 7000, per km Rp 3600, Rp 360 per 45 detik
Gemah Ripah : ongkos awal Rp 7000 dan Rp 6000, per km Rp 3000 dan Rp 3600,

Gemah Ripah ada dua tipe karena mereka lagi meremajakan armadanya. Saya pikir untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan armada. Armada yang baru, mereka charge dengan harga baru (tarif atas). Armada yang lama masih dengan tarif lama. Cara paling mudah, bila kosong armada yang baru menggunakan lampu warna putih di atas mobil sedangkan armada lama masih dengan lampu kuning. Bagian depan (grill?) armada baru dicat hitam. 

Putra : saya belum naik lagi setelah harga BBm naik. Terakhir menggunakan sebelum naiknya harga BBM, interior taksi masih kalah nyaman dan bersih dengan GR lama. Taksi ini saya dapati beberapa kali bau rokok walaupun ada gambar dilarang merokok. No offense, tapi saya ngga kuat bau rokok.

2. Setelah Blue Bird dan Cipaganti
Cukup suksesnya Cipaganti dan Blue Bird dengan tarif atas, yang dulu sempat ditentang oleh Gemah Ripah atau taksi yang sudah ada di Bandung, bisa jadi salah satu jawaban orang-orang Bandung (atau orang yang berkunjung ke Bandung) sudah mulai pakai taksi. Meski pada awalnya argo yang mereka tawarkan cukup tinggi, tapi sepertinya penumpang sudah mempertimbangkan faktor kenyamanan dan waktu. 

Kelihatan dari turis luar Bandung yang lebih memilih menyimpan mobilnya di parkiran hotel dan jalan-jalan keliling  di Bandung menggunakan taksi. Tidak usah repot bermacet-macet. Beberapa sopir taksi menceritakan bahwa ada juga tamu yang sekaligus menyuruhnya untuk antri beli barang, tamunya menunggu di taksi.

Peremajaan GR, bisa jadi salah satu bukti upaya Lift Up a Standard dari Gemah Ripah.

3.Taksi Lainnya
Sejak saya tulis dulu, ada beberapa pemain baru yang kelihatan. Taksi “AA” berwarna kuning. Taksi “Rina Rini” berwarna putih. Saat pertama kali keluar, mereka menerapkan tarif atas. (tapi toh tarif atas juga, penumpang udah pada maklum...)

Untuk rekomendasi, taksi berwarna kuning ternyata masih perusahaan saudara "GR". Makanya, kendaraan "AA" dan "GR" yang baru sama. Mobilnya baru, masih sangat nyaman.

4. Kondisi Jalanan Bandung
Jalan yang makin sering macet, agaknya semakin mempersulit untuk mendapatkan taksi di waktu dan jam-jam tertentu. Bandung yang biasanya macet Sabtu-Minggu atau hari Jumat (bila ada long weekend), kini agak sulit diprediksi. Seringkali kemungkinannya lebih besar untuk mencegat di jalan atau mendatangi pool-pool ngetem taksi saja.

5. Argo Jalan dan Argo Diam
Wakti taksi diam, argo tetap berjalan. Dulu, argo naik setiap 60 detik atau semenit. Sekarang, argo itu naik kira-kira per 45 detik. Mungkin ini salah satu mengurangi kerugian karena macet.

Entah benar atau tidak, tapi ini murni pendapat pribadi saja. Saya merasa bahwa argo taksi-taksi yang harusnya naik per 100 meter, sepertinya agak dikurangi sehingga sudah naik sebelum 100 meter. Nah, entah argonya dioprek, atau memang kebijakan perusahaan yang tidak dipublikasikan ke klien.

Yaa untuk positif thinking aja, mungkin harga naik ini sama seperti makanan. Harga sudah naik, eh jumlahnya berkurang atau malah ukurannya jadi cilik-cilik.

6. Sopir
Kenyamanan di taksi termasuk si supir itu sendiri. Apakah nyetirnya enak atau ngga. Ada sopir yang kalau ngebut jadi bikin deg-degan, tapi ada juga yang ngebutnya ‘nyantai’. Ada yang nyetirnya mulus, ada yang bikin mobil ‘terbatuk-batuk’. Ada yang enak diajak ngobrol, ada yang diam saja.

Urusan ini bisa jadi kembali gimana orangnya. Tapi urusan teknis caranya menyetir, saya percaya masih dimiliki taksi-taksi bagus yang kemungkinan seleksi supirnya cukup ketat. Supir-supir ini kan aset mereka di lapangan.

7. Radio di Cipaganti
Buat pengguna Cipaganti, taksi Cipaganti sekarang dilengkapi radio. Jadi akan mempermudah komunikasi sopir dan operator untuk menjemput/mencari alamat. Tapi, sedikitnya jumlah armada dibandingkan BB dan GR, seringkali jadi alasan utama tidak dijemput-jemput. Kecuali memang tinggal di daerah ramai atau tidak terlalu jauh dari pool Cipaganti.

8. Bandara Bandung
Untuk turis yang travel ke Bandung dengan pesawat. Di Bandara Husein, memang hanya diperuntukkan satu taksi saja “P”. Hanya taksi ini yang boleh mengangkut penumpang dari bandara. Taksi lain hanya diperbolehkan untuk mengantar (drop) penumpang ke bandara.

Hanya saja, harganya agak terlampau mahal. Jadi, bila mau, penumpang yang mau naik taksi bisa jalan kaki dulu keluar bandara baru mencari taksi di Jalan Abdurahman Saleh/Pajajaran. Walaupun supir taksi “P” menawarkan, pura-pura saja tidak membutuhkan dan jalan keluar.Tenang saja, bandara Bandung masih kecil. Gerbang bandara dan pintu masuk paling hanya berjarak 100 meter. Lain halnya kalau cuaca sedang hujan atau kondisi badan memang sudah sangat lelah. Lebih logis bayar ongkos lebih taksinya saja.

Jalan Abdurahman Saleh dan Pajajaran termasuk daerah ramai sehingga besar kemungkinan taksi kosong lain lewat atau minta di jemput di luar bandara. Cara lain nya mencegat taksi lain yang baru mengantar tamu ke bandara. Tapi, kalau mau begini, mencegatlah di luar bandara supaya tidak menyebabkan keributan antar taksi. Sedikit bertenggangrasalah dengan supir taksinya :)

Pray for Indonesia, Jesus bless Indonesia!

Merry Christmas 2015!