Sunday, January 19, 2014

Bible and Science 25 : Body Never Lies, Smile!






Berdasarkan hasil penelitian, ada tiga tingkah laku manusia yang (mudah) menular ke orang lain, yaitu :

1. Menguap
2. Senyum
3. Tepuk tangan

Hmm iyah juga yah?

Sejak tahun 1960-an, tingkah laku manusia mulai dipelajari secara ilmiah. Suatu tingkah/gerakan anggota badan (gesture) bisa  mengekspresikan suasana hati/ perasaan/ sikap seseorang saat itu.

“Learning is acquired by reading books, but the much more necessary learning, the knowledge of the world, is only to be acquired by reading men, and studying all the various edition of them”
Lord Chesterfield, “Letters to His son”

Christopher Brannigan dan David Humpries memimpin sebuah tim riset di Inggris yang mempelajari tentang gerak-isyarat/ bahasa tubuh. Mereka memisahkan 135 gestur dan ekspresi wajah, kepala, dan badan. 80 diantaranya melibatkan ekspresi wajah dan kepala.

Dicatat, ada 9 (sembilan) mengenai senyum. Tiga dari sembilan tersebut paling banyak ditemui dalam kejadian sehari-hari.

Pernyataan ini kemudian didukung oleh Dr. Ewan Grant, peneliti dari Birmingham University, bahkan ia menambahkan jenis ekpsresi senyuman.

1. Senyum Simpul (Simple Smile)
·         Bibir terangkat tetapi mulutnya tetap rapat, tidak memperlihatkan giginya.
·         Sering dibilang juga sebagai “senyuman khas omong kosong” atau “typical nonsense smile”.
·         Biasanya tampak pada orang yang sedang ada di dalam kegiatan yang berlangsung (mungkin rapat). Bisa juga ketika seseorang sedang sendiri dan perasaan senang. Ia lagi senyum kepada dirinya sendiri.

2. Senyum Tipis (Upper Smile)
·         Di sini, orang mulai sedikit membuka mulutnya sehingga biasanya (hanya) gigi atasnya terlihat. Senyum ini biasanya juga ada kontak mata antar individu yang bersangkutan. Tidak sedang sendiri.
·         Sering disebut juga “senyum apa kabar” atau “how-do-you-do smile
·         Senyum yang bisa dipakai untuk memberi salam saat bertemu orang yang dikenal atau pada anak-anak ketika memberi salam kepada orang yang lebih tua.

3. Senyum Lebar (Broad Smile)
·         Mulut terbuka, bibir ditarik ke belakang. Gigi atas dan bawah terlihat tapi jarang terjadi kontak mata antar individu.
·         Senyum ini paling sering terlihat ketika sedang bermain dan ada hubungan dengan tertawa.

Ternyata, senyum tidak melulu berhubungan dengan suasana yang menarik/ menyenangkan. Grant mengatakan untuk berhati-hati terhadap “senyum tarik” atau “oblong smile

4. Senyum Tarik (Oblong Smile)
·         Bibir ditarik penuh dari gigi bawah dan atas membentuk celah sepanjang bibir.
·         Senyum ini sering dipakai ketika seseorang harus bersikap sopan.
·         Senyum ini tidak mengungkapkan suatu perasaan. Orang banyak memakai bila sedang berpura-pura menikmati sebuah gurauan atau ‘menikmati’ suasana yang sedang berlangsung.

5. Senyum Gigit-Bibir (Lip-in Smile)
·         Hampir sama dengan senyum tipis tetapi bibir bawah ditarik dan digigit.
·         Paling sering kelihatan pada perempuan (pada tingkat remaja atau beranjak dewasa) yang malu-malu kucing/ pemalu.
·         Senyum ini bisa juga terlihat dari perempuan yang bosan/lelah ‘dikejar’ bosnya di kantor.

Biasanya tubuh mengekspresikan beberapa gesture sekaligus untuk menggambarkan satu tingkah laku. Semakin banyak (setidaknya lebih dari satu) gesture yang muncul, semakin mudah untuk menafsirkannya.

Sama halnya dengan senyuman, cara mudah melihat senyuman seseorang tulus atau tidak adalah melihat gesture lainnya, yaitu otot mata.

Bila seseorang benar-benar sedang tersenyum alami (bukan dibuat-buat), maka tidak hanya bibir yang ditarik, tetapi otot di ujung luar mata ikut berkontraksi. Ketika otot itu tidak berkontraksi, maka ia sedang “senyum tarik”, tidak menikmati suasana saat itu.

“Watch out for the man whose stomach doesn’t move when he laughs”
Cantonese proverb

Pray for Indonesia, Jesus bless Indonesia!

Thursday, January 16, 2014

Anzac Memorial


Juli 2013, setelah selesai Hillsong Conf, hari sabtu itu kami pakai untuk jalan-jalan melihat sedikit keanggunan kota Sydney, dipandu "guide" dadakan saat itu. Thanks J!

Saat jalan-jalan itu, saya merasa begitu manusiawinya kota ini. Seperti yang saya rasakan beberapa sebelumnya, ketika pertama kali menginjakkan kaki di Singapura. Sampai di suatu tempat, sebuah memorial di Hyde Park, Sydney.

Ada hal yang menarik di sini...



Saya hanya menulis ulang apa yang tertulis di dalam ruangan.

Stars of Memory


Rising above you to a height of 26 meters is the dome of the Hall of Memory. The 120.000 golden stars covering the ceiling honour the men and women from New South Wales who enlisted for service their wounds and 50.000 were wounded. Many others were left with the other effects of war, including mental scarring.

When the ANZAC Memorial was constructed between 1932 - 1934 there were a shortage of funds due to the effects of the Great Depression. In order to complete the building, the Trustees accepted a proposal that members of the public could contribute by purchasing a star for two shillings (20 cents) each. While not all of the stars were sold, sufficient funds were raised to enable the completion of the Memorial.

The stars are made from plaster covered with gold paint and glued into position. It is not known why the density of the stars increase towards the top of the dome.

Kalimat paragraf terakhir itu cukup menarik perhatian dan memancing orang untuk ngecek yang saya lihat benar. Hmm,,, mungkin ilusi mata karena bentuk dome?


Ditanya, apa saya mau untuk mengunjungi kembali Sydney?
Saya jawab, "Pasti!"



Pray for Indonesia, Jesus Bless Indonesia!

Tuesday, January 07, 2014

2014


re-SOLUTION




Apa saja yang terjadi selama 2013 dan menjadi pelajaran adalah memanfaatkan dan mengembangkan apa yang sudah saya punya. Ketika melihat lagi catatan-catatan selama 2013, kejadian ini relatif paling banyak ‘diingatkan’.

Tidak mau bertindak karena alasan tidak/belum memiliki sesuatu merupakan alasan sakti pribadi sehingga tidak maju dan berkembang optimal. Merugikan diri sendiri, YA!
Untuk itu, saya coba untuk tetap fokus melatih dan mengembangkan apa yang sudah ada sambil mengembangkan hal-hal baru lainnya.

The Main
Saya harap tahun ini bisa lebih banyak melayani dan lebih banyak cerita yang bisa dishare. Artinya, lebih banyak kejutan-kejutan yang Tuhan kasih… Yeaay!

I’ll never walk alone

Keep Drawing
Dalam urusan menggambar –talenta yang paling saya sadari- tahun 2013, bisa dibilang cukup mencapai target. Durasi dan presisi menggambar. Dibandingkan tahun sebelumnya, cukup terasa, bisa menggambar efektif dan efisien.

Gambar seperti dulu bisa diselesaikandengan waktu yang lebih singkat. Durasi yang sama bisa menghasilkan gambar yang jauh lebih detil dan –cukup- rapi. Misalnya dari sisi perspektif dan proporsi. Belum dengan kerapihan garisnya.

Dalam presisi menggambar, setidaknya saya makin yakin untuk menggambar langsung dengan tinta/spidol/ballpoint, tanpa pensil dulu.

Thank you Lord!

Tahun ini saya targetkan untuk gambar lebih efektif dan lebih efisien lagi. Ditambah otodidak untuk menggambar berwarna dengan cat air. Perlengkapan dan peralatan sudah ada, tinggal melangkah.
Satu hal lain yang menjadi target, melatih gambar figur orang. Anatomi manusia, laki-laki dan perempuan. Perlu studi-studi gambar wajah, struktur anatomi, gerakan tubuh atas, bawah, dll (wah banyak!)

Keep Teaching
Perlu mengembangkan lagi cara-cara efektif dan kreatif untuk mengajar orang. Cara-cara yang kelihatan cukup ampuh di tahun lalu perlu dipoles lagi, perlu ditambah cara-cara baru yang lebih unik dan kreatif. Termasuk bagaimana menghadapi karakter-karakter ank yang diajar.

Bahasa asing sangat perlu dilatih lagi. Saat ini mungkin belum terlalu PD untuk ngeblog dengan Inggris (walaupun sebenarnya sangat ingin, supaya tulisannya punya range pembaca yang lebih luas – kalaupun ada yang ngebaca), saya akan coba menulis catatan/ sermon notes dengan inggris.
Mencatat dengan doodle sudah, tapi dengan inggris masih bolong-bolong.

The Others
Keep smiling and make others happy.

Percaya aja, tiba-tiba ada aja!
 

Keep praying for Indonesia, Jesus bless Indonesia

Merry Christmas 2015!