Tuesday, June 29, 2010

Healing Movement Camp pt.2 : Me- untuk Di-



obat untuk diampuni adalah lebih dahulu mengampuni

“barangsiapa tidak mengampuni, ia tidak akan diampuni”

Pernahkah ada orang yang berbuat salah kepada gw? Jawabannya : Banyak!

Seringkali perbuatannya membuat sakit hati. Rasanya rugi banget gw bisa kenal orang kaya begitu, tak ada untungnya orang itu untuk hidup bila hanya untuk membuat orang lain sakit hati, dan sebagainya dan sebagainya. Itulah uneg-unegnya.

Namun, bila pertanyaan itu dibalik, apakah gw pernah berbuat salah kepada orang lain? Sering juga rasanya…!! Nah loh.. Itu dia. Ketika gw berbuat salah, ada keinginan di dalam diri gw supaya orang yang gw sakiti mengampuni gw.

Jadi, kalau ada orang yang berbuat salah kepada gw, tidak ada alasan lagi buat gw untuk tidak mengampuni orang itu (karena pada dasarnya gw pun ingein diampuni). Orang itu pantas untuk mendapatkan pengampunan. Lagipula tidak ada untungnya buat gw menyimpan sakit hati terlalu lama. Selain menenggelamkan diri dalam kepahitan kepada seseorang dan tidak hidup tenang, menahan pengampunan seperti menahan berkat Tuhan atas diri gw.

Mengampuni tidak sesederhana mengucapkan, “Saya ampuni dia”, tetapi harus diucapkan dengan tulus. Tandanya, suasana hati akan terasa lega dan plong tanpa beban karena sakit hati itu telah hilang. Namun, jika masih terasa ada yang ngeganjel, maka masih ada yang belum beres. Butuh waktu beberapa tahun supaya gw bisa ‘melatih’ diri gw mengampuni orang lain sampai plong. Ketika gw memutuskan MAU belajar untuk mengampuni, Tuhan beri BUANYAAK kasus-kasus untuk gw, bahkan ada kalanya satu kejadian gw harus mengampuni beberapa orang sekaligus.

Orang yang berbuat salah berhak mendapat pengampunan. Orang yang tidak mau mengampuni adalah orang yang egois, sombong, tidak tahu malu, merasa dirinya paling benar sendiri. Ia menganggap dirinya malaikat tetapi memandang orang lain seperti setan.

Merry Christmas 2015!