Thursday, December 16, 2010

LOVE pt. 3 - AGAPE

In HIS way


Akhirnya, setelah sekian lama, saya melanjutkan tulisan tentang ‘kasih’ bagian ketiga, melanjutkan dua tulisan sebelumnya tentang kasih : Phillia dan Storge. Kadang, perlu waktu cukup lama bagi saya untuk menyelesaikan tulisan. Alasannya, seringkali untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas dan mudah untuk disampaikan ulang.

Permulaan, berangkat dari tulisan William Barclay dalam bukunya tentang kasih : (Barclay, Pemahaman Alkitab Sehari-hari : Galatia & Efesus); baca tentang KASIH:

Galatia merupakan surat yang ditulis Rasul Paulus bagi warga Galatia. Paulus bermaksud memaparkan apa yang baik yang merupakan isi dan wujud buah-buah roh. Uraian tentang masing-masing buah Roh itu perlu juga dilakukan untuk dapat memberikan kejelasan yang lebih baik. Dalam hal ini saya coba jelaskan lewat subjudul…

Kata kunci

Kata kunci yang tepat untuk menggambarkan agape adalah “kasih tanpa syarat”. Artinya, orang akan berbuat baik terus apa pun keadaannya. Ketika ada orang berbuat baik, maka dibalas baik. Waktu ada orang berbuat buruk (sengaja atau tidak), tetap harus dibalas kebaikan. Itulah yang dimaksud Barclay dalam bukunya.

Berbicara tentang AGAPE, berbicara tentang DIA

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, maka saat itu manusia mengalami putus hubungan rohani dengan Tuhan. Sejak saat itu, manusia selalu mencari cara bagaimana untuk kembali menggapai Tuhan, contohnya lewat agama/kepercayaan. Akan tetapi, agama saja sangat tidak cukup. Tidak ada manusia yang bisa.

Oleh karena itu, Allah mengutus Yesus ke dunia, yaitu Tuhan sendiri yang turun tangan menggapai manusia. Bagaimana pun juga, kalau Tuhan tidak turun tangan, maka tidak ada satu orang pun yang punya jaminan keselamatan.

Disinilah pengertian AGAPE itu muncul. Yesus datang ke dunia buat menyelamatkan manusia, semua manusia. Tidak pandang orang itu baik atau buruk, siapapun Ia selamatkan. Hanya saja, selalu kembali kepada manusia, apakah menerima Ia sebagai juruselamat. Ini juga yang menjelaskan kenapa orang Kristen disebut hidup dalam anugerah dan kasih karunia Allah.

Cinta itu tumbuh, tidak instan

Salah satu kesimpulan yang saya ambil dari pengertian di atas adalah cinta itu tumbuh. Tumbuh dari proses pengenalan. AGAPE = all about Jesus. Semua yang menerima Dia, berarti memiliki kasih AGAPE karena Dia lah AGAPE. Manusia perlu belajar bagaimana cara memakai dan mempraktekkan Agape. Sederhananya, lewat Yesus. “Ikuti jejak-jejakKu”. hanya mengikuti (dulu) jejak Yesus. Bahkan dikatakan akan melakukan perkara-perkara yang lebih besar.

Perkara yang lebih besar ini tidak diartikan dalam perkara mujizat-mujizat. Yesus menyembuhkan orang lumpuh, membangkitkan orang mati, mengubah air menjadi anggur, dsb., tetapi bukan itu yang dimaksud.

Hubungan Ayah-Anak : Storge

Perkara yang lebih besar disini, mengarah pada harapan seorang ayah untuk membuat anaknya lebih sukses dan lebih hebat daripada ayahnya. Saya ambil contoh : ketika seorang ayah hanya mampu menempuh pendidikan S1, entah karena dulu kesulitan keuangan dsb, maka sekarang ia bertekad untuk menyekolahkan anak-anaknya lebih tinggi dari S1, kalau perlu semuanya dengan gelar S3, tanpa ada kesulitan keuangan.

Saya coba bandingkan dengan apa yang telah dilakukan Yesus, memuridkan ‘hanya’ 12 orang saja. Akan tetapi, 12 orang tadi berhasil menjala ribuan orang. Ketika selama hidup tempat pelayanan Yesus di sekitar situ-situ aja, murid-muridNya justru menyebar ke seluruh bumi. Bisa dikatakan tidak terhitung lagi berapa orang yang telah dimuridkan, dst. Ada pengembangan kualitas dan kapasitas.

Untuk itulah, kenapa phillia dan storge pun tetap hal yang penting. Bagaimana bisa seseorang melakukan Agape kalau phillia dan storge nya saja ngga beres. Kondisi dan kualitas Storge yang baik akan membantu seorang anak untuk memahami Agape. Sosok ayah di bumi harus bisa mewakilkan sosok Bapa di sorga. Saat storge itu kurang baik, akan menjadi penghambat untuk mengenal Agape (bukan berarti ngga mungkin).

Kalau dibandingkan dengan post sebelumnya, ada kesamaan dasar yang bisa diambil tentang kasih (baik itu storge, phillia, atau eros), yaitu semuanya perlu proses. Kasih dan cinta perlu proses. Karena Cuma lewat proses itulah manusia belajar. Manusia tidak akan bisa berbuat kasih sendirian, hanya lewat Dia yang memampukan manusia untuk saling mengasihi karena Dia pada dasarnya adalah kasih.

Nice ilustration for me : HH

"lo nyari Tuhan itu sama kaya baca buku harry potter.. lo mau marah2, jungkir balik, bakar itu buku, lo ga akan nemuin karakter 'jk rowling' bahkan harry potternya sendiri ga akan tau siapa itu jk rowliing kecuali jk rowling 'terjun' k cerita itu kaya Yesus"


note :[tulisan2 ini berdasarkan buku, pengalaman, dan khotbah2 yg saya dengar. Kritik dan saran sangat diterima... :)]

Merry Christmas 2015!