Tuesday, December 21, 2010

Speaking of Success - Critics 2



Review # 5

Menurut saya, kesalahan pemilihan jurusan banyak dialami oleh mahasiswa. hal ini mungkin karena mereka belum punya gambaran mengenai "Susahnya" kuliah tersebut atau mau keren2an dan ikut2an. semua jurusan punya kesusahan masing-masing.

Saya mengambil jurusan ini dan banyak org berkata bahwa jurusan ini paling mudah. tetapi kenyataannya tidaklah seperti itu. banyak org berkata jurusan ini cocok bagi mereka yang tidak bisa matematika dan menghindari angka-angka. Tapi kenyataannya, di jurusan ini pun saya banyak bertemu angka.

Apa yang menjadi mimpi kita sejak kita di bangku SMA dan saat mulai memilih jurusan, hal itulah yang kita perjuangkan, walaupun kuliahnya susah.

Banyak sekali org yang suka hal-hal instan. tetapi apa yang mudah didapat sesungguhnya hal itu adalah sesuatu yang murah, tetapi jika butuh perjuangan untuk mendapatkannya, maka itulah sesuatu yang berharga. kita pasti mau memakai toga saat wisuda dengan suatu perasaan puas karena telah bayar 4 tahun kuliah dengan perjuangan dan bukan keluh kesah.

Soal nilai, menurut saya kita cukup memberikan yang terbaik menurut kemampuan kita, tetapi bukan berarti tidak berjuang. berjuang tapi tidak ambisius. saya punya teman baik yang sangat ambisius dengan nilai. jika nilai yang lain lebih tinggi, maka ia bisa menangis dan selalu menggerutu sambil mengatakan bahwa dosen tersebut pilih kasih dan ia pun mulai berlaku sinis terhadap org yang nilainya lebih tinggi tersebut. waoooww. buat saya itu terlalu berlebihan. ga punya kebesaran hati.

so, menurut saya, jadilah org yang sukses karena berhasil mencapai mimpi kita dengan keringat, bukan karena uang berlimpah yang didapat instan

Review #6

Pindah jurusan masalahnya ga segampang itu, apalagi kalo sudah berbicara soal menyoal biaya investasi (ujung-ujungnya duit). Lain mungkin yang kalo dari awal kuliahnya emang di univ lain yang 1 semester paketnya all you can eat 2 juta, dan kalo dirasa ga cocok sama jurusannya masih bisa pindah ke jurusan yang passing gradenya lebih rendah tapi masih related. Masalahnya jg fakultas dan jurusan yang ada disini terbatas banget.

gw baru tahu kalau pekerjaan ini ga cocok sama kepribadian gw dan tujuan hidup gw (cara kerja, ritme kerja, durasi bangun karirnya (kelamaan), dsb) yang kaya gtu kan gw baru tau belakangan, kuliahnya kan asyik2 aja, kecuali setelah gw sadar itu, karena tujuan gw udah ilang, jadi ga ada arahnya aja, hilang motivasi (dalam pikiran gw ngapain jg sih gw skrng belajar yg bgini2an, toh nanti jg ga kepake). Mau pindah jg udah kagok, udah 3/4nya, investasi duit, usaha, terutama umur, duit bisa dicari tapi umur kan engga, padahal skrng ini lagi ada di masa2 sedang produktif.

Soal setelah lulus mulai bisnis juga akan sangat jauh berbeda ‘kelas bisnis’nya dan ‘peluang’nya kalo sejak awal kuliah bisnis. Karena.. di satu univ, isinya anak2 pejabat, ato anaknya perusahaan inilah, itulah, ato ga yang emang pinter banget. Dan karena se-hari-harinya bergaul dengan golongan seperti itu, otomatis juga pemikirannya terbentuk, udah tau selera pasarnya bgimana. Kuliah ini mau mulai bisnis bgaimana? Relasinya terbatas karena sebelumnya sibuk bikin tugas, ga ada waktu buat cari2 koneksi, cari2 kenalan, tebar2 kartu nama. Ga sempet belajar tentang bisnis juga, udh ketinggalan 4 tahun dari mereka2 yg emang udah terlatih untuk itu. Blm lagi masalah modal, mereka kuliahnya kan sambil cari uang, lulus kuliah ada yang udah punya bisnis juga dari yang awalnya hanya sekedar tugas kuliah.

Ya.. Gw merasa kuliah ini prospeknya ga bagus, harus bekerja terus setiap saat, keinginan pribadi juga ga bisa dipenuhi secara penuh karena klien adalah raja, blm lagi penghargaan masyarakat buat arsitek yang minim banget, maunya yang murah2, minta diskon, laen banget kan sama kalo lagi beli barang branded ato lelang barang antik buat gengsi, royal banget.

Start awalnya juga susah banget apalagi kalo ga ada relasi kontraktor ato supplier bahan bangunan, ato klien yang potensial. Ibaratnya orang mu buka usaha foto prewed, tinggal beli kamera , lensa sm pretelannya, hire model, jadilah portofolio yang personal banget, mau ‘jualan’ jg langsung bisa , ini loh gw, style gw kaya gini, lu suka lu hire gw, lu ga suka silakan cari orang lain. kalo profesi ini mau bikin portofolio yang personal banget (ini sebetulnya kan jalan pintas untuk mendapatkan klien yang potensial, yang emang cocok ma style personal. Di awal2 kan kliennya random, kebanyakan emang maunya cari yang murah makannya hire orang baru yang blm terkenal), kan modalnya jg gede banget, baru bisa kalo udah punya nama dan posisi yang kuat, padahal untuk mencapai itu butuh waktunya lama banget, padahal mungkin saat2 itu justru saatnya mulai pensiun.


Merry Christmas 2015!