Thursday, October 17, 2013

Travel Sketch – Hills Conf 13 (1), Bandung-Jakarta-Spore



Gambar dan Cerita?
Lukisan/gambar bisa menggambarkan ribuan kata, tapi pasti akan lebih menarik bila ada ceritanya juga.

Jadi, ceritanya, ada orang yang bertanya, kenapa gmbar-gambar sketsa yang saya post dengan tem "Travel Sketch" di jejaring sosial ngga dibuat ceritanya juga. Ada beberapa alasan selama ini. Tapi, singkatnya terutama untuk membatasi diri saja. Banyaknya jejaring sosial/teknologi/internet saat ini, cukup mengerikan saya bilang untuk urusan menjaga privasi.

Keberadaan seseorang bisa sangat mudah dilacak. Sedang dimana, sedang apa, apa yang sedang dilakukan, bersama siapa, kapan, dll. Akhirnya, saya sendiri memutuskan menggunakan beberapa sosmed saja, sisanya saya tutup.

Walaupun di sisi lain, saya bisa membatasi cerita apa saja yang mau saya share lewat gambar-gambar yang di post.
Saya mencoba merekam perjalanan Hills Conf 2013 awal Juli 2013 lalu.

Hills Conference 2k13
Perjalanan Hills Conf 2013, dimulai beberapa hari sebelum hari H. Berangkat dengan travel dari Bandung ke bandara Soetta. Cukup banyak yang berangkat ke bandara, walaupun tujuan terminalnya berbeda-beda.

Menggambar di transportasi publik memang menyenangkan, tapi sulit dilakukan sering-sering karena goyangannya. Agak sulit untuk menggambar bagus. Macet beberapa saat karena perbaikan jalan tol yang amblas, saya sempat sedikit corat-coret tentang keadaan di dalam mobil.

Padat merayap di jalan tol + 30 menit akibat jalan amblas.

Sampai di bandara lebih awal, sekaligus menunggu teman, ‘E’ untuk berangkat bareng, prepare supaya tidak ketinggalan pesawat. Di terminal 3, lagi menyempatkan diri untuk menggambar kondisi waktu itu. Orang-orang yang ramai mengantri check-in.

Terminal 3, International Check in.
 
Setelah check in, lagi menunggu jadwal penerbangan pesawat. Lagi corat-coret di ruang tunggu. Ini sketsa kedua di ruang tunggu terminal 3 Soetta. Ruang tunggunya kelihatan penuh banget. Ternyata, ada penerbangan yang kena delay. Thank You Lord, penerbangan saya dengan tujuan yang sama ngga di-delay.

Lagi, corat coret di Ruang tunggu...
Penerbangan singkat, saya merasa agak kagok untuk tidur. Lagi, sketsa keadaan di dalam pesawat. Menggambar di dalam pesawat pertama kali saya lakukan ketika perjalanan ke Israel. Ini kesekian kalinya, tapi yang kedua kali untuk pesawat Air Asia. Sebelumnya, saya menggambar Air Asia di perjalanan pulang dari Bali-Bandung waktu mengikuti acara Arcasia di Bali.

Gambar di dalam Air Asia, kedua kali. Jakarta-Singapore

Penantian di SG cukup lama karena menunggu jadwal pesawat pukul 02.30, menunggu sekitar 5-6 jam. ‘E’ tidur karena tidak enak badan, saya keliling melihat-lihat bandara sambil cari makan. Sekitar 1 – 1,5 jam sebelum boarding, kami coba cari tempat check-in airline yang dipakai. Ternyata beda terminal. Begitu sampai, antriannya keburu mengular. Setelah jalan cukup jauh dari tempat check-in ke ruang tunggu, ternyata masih ada waktu untuk menunggu.
Salah Terminal. Ternyata airline nya di terminal sebelah.

Cara pergi ke negeri kangguru ini salah satu cara yang murah. Direct flight memang mahal kecuali mendapatkan promo dari airline ‘G’. Info ini saya dapat dari kakak beradik ini berhubung saat itu mereka pernah dan sedang bahkan masih suka ke Aussie.

 “Kerugian” nya, hanya perlu menunggu flight dari ‘FC’ yang biasa terbang subuh. Mungkin agak sulit buat orang tua. Meski subuh-subuh, antrian yang panjang cukup membuktikan banyak peminatnya.
Pemandangan dari ruang tunggu. Luggage Tag buat barang kabin, bungkus creamer dan kopi dan bon yang diminum saat gambar di pesawat.

Ketika boarding dan take off, tidak banyak penumpang yang masih beraktivitas. Saya melihat-lihat, ada beberapa orang menyalakan lampu kursinya untuk membaca koran atau majalan. Suasana cukup tenang, saya coba gambar lagi di dalem pesawat “FC” dengan segelas kopi. Baru menikmati perjalanan 6 jam.
Jam setengah tiga pagi! Cap kopi, as usual. Cara yang saya ikuti dari trademark urbansketcher Singapore. Tia Boon Sim


Merry Christmas 2015!