Friday, October 04, 2013

Bible and Science 22 - Central and Peripheral


Apaan tuh?


Vision
Mata manusia merupakan alat optik yang canggih di dunia. Kamera dengan teknologi secanggih saat ini pun belum ada yang bisa menandingi. Kamera perlu diganti-ganti jenis lensanya untuk kebutuhan tertentu, gerak maju-mundur secara sistemik untuk memotret suatu obyek yang fokus atau gambar yang lebar. Mata manusia bisa melakukan keduanya tanpa perlu gonta-ganti ‘lensa’. Ajaibnya, lensa mata bisa menyesuaikan kebutuhan penglihatan dengan mengubah bentuk.
Dalam melihat sesuatu, apa yang dilihat oleh manusia bisa dibagi menjadi dua, yaitu foveal vision (central vision) dan peripheral vision.

Foveal Vision dan Peripheral Vision
Foveal ini adalah gambar tajam yang berada di tengah-tengah penglihatan. Hal ini disebut foveal karena bagian mata yang bertugas menangkap gambar ini bernama fovea. Secara umum, inilah obyek utama/fokus penglihatan mata. Ketika perhatian seseorang teralih untuk melihat/memerhatikan sesuatu, ia memakai penglihatan ini. Mungkin sama seperti melihat lewat teropong.

Peripheral atau periferal adalah citra gambar yang berada di sekitar foveal vision. Bedanya, gambar periferal vision tidak setajam foveal. Peneliti bilang bahwa penglihatan ini memang tidak digunakan untuk melihat sesuatu yang fokus. Bahkan setelah dilakukan survey pun membuktikan penglihatan ini sering membuat orang salah ‘lihat’. Dibandingkan binatang, sebenarnya manusia termasuk salah satu makhluk hidup yang penglihatan periferalnya buruk. 

Periferal lebih berfungsi untuk pendukung foveal. Otak manusia menginterpretasikan penglihatan periferal berdasarkan figur, pergerakan, dan interpretasi global. Tapi, pendukung bukan berarti ngga berguna.

Misalnya, seorang pengemudi yang memerhatikan jalan di depan dengan foveal dan periferal berguna ‘mengamati’ pergerakan mobil di kanan kirinya. Bisa mobil yang berada di jalur berlawanan atau mobil yang sedang ada di sampingnya.

Penglihatan periferal -sadar ngga sadar- sangat dimanfaatkan para atlet. Studi menyatakan bahwa para quarterback rugby sangat memanfaatkan penglihatan ini untuk membaca gerak bola.

Limited Version
Setiap hari bahkan setiap menit atau detik, otak manusia dibombardir dengan segala macam informasi. Mata termasuk salah satu penyuplai informasi yang besar ke otak. Keterbatasan penglihatan manusia sangat berguna untuk meringankan kerja otak. Meskipun para peneliti mengatakan otak manusia –sekumpulan sel seberat 1,5 kg ini- merupakan alat yang hebat, tetapi bisa brain-freeze juga jika terlalu banyak informasi yang diproses. Katanya ini disebut information overload. Yaa sama saja seperti komputer yang nge-hang jika terlalu banyak program yang dibuka.

Dari kenyataan ini saya sadar bahwa manusia hanya bisa fokus pada satu hal saja. Karena ketika seseorang fokus, maka ia akan lebih konsentrasi untuk menyelesaikan masalah. Pandangan ‘periferal’ bukan fokus utama dan gunakan sebagaimana fungsinya sebagai pendukung tentang apa yang dilihat. Ketika seseorang menghadapi suatu masalah, apakah yang menjadi foveal dan peripheral?
Saat fokus kepada Tuhan, orang akan melihat masalahnya dengan penglihatan periferal. Ya masalah itu masih ada tetapi bukan lagi menjadi perhatian utama.

Pray for Indonesia, God Bless Indonesia!

Merry Christmas 2015!