Tuesday, April 01, 2014

Liver : Healed



Kalau ditanya, apa "kado" terbesar saat ini, bisa dibilang kesembuhan mami saya sendiri adalah kado luar biasa.

Ternyata selama ini, ceritanya hanya menjadi "draft"! Tanpa sempat dipublish. Selama itu juga, ceritanya ngga jadi berkat buat orang lain.

Singkat cerita...

Mami ternyata jaga makan makanan cukup banyak. Sebut aja, (dulu) daging sapi, daging ikan ngga bisa makan, makanan asam pun ngga. Alasannya, ngga bisa masuk. Lain dengan sekarang sudah mulai mau, berhubung perlu gizinya dari makanan tersebut.

Sampai satu hari, mami yang suka mual-mual dan perut terasa nyeri melilit-melilit, dibawa untuk cek ke dokter. Obat-obat ngga mempan, akhirnya cek untuk endoskopi. Di sana ketahuanlah, ternyata lambungnya 'bocor'. Menurut dokter, ada lubang/luka di lambung.
Dokter lab memberikan rekaman 'perjalanan' selang di dalam lambung. Terpaksa distop ditengah-tengah. Ngga kuat liatnya. Yaa namanya juga arsitek, urusannya selalu kertas, tinta, semen, bata. Haha

Selidik punya selidik, dari sana berlanjut lagi untuk cek up livernya. Yang mengejutkan, dari hasil cek up, ada angkanya yang tinggi, ternyata mami kena sirosis stadium tinggi. Ahh. Apa yang lain tidak syok? Pasti.

Konsultasi dengan dokter, bisa jadi terjadi karena salah satunya mami yang suka bangget makan pedes. Sepedes apa? Pedesnya ngga ada yang bisa menyaingi di rumah. Ketika orang lain bilang sudah sangat pedas, mami mungkin bisa bilang biasa saja atau ngga kerasa.

Pergumulan berbulan-bulan, sambil minum obat, sambil doa. Kami di rumah hanya selalu mengingatkan untuk menjaga supaya tidak makan yang terlalu pedas. Karena, alasannya, kalau ngga ada rasa pedas, yaa ngga nafsu untuk makan.

Sampai di akhir 2013, Oktober/Novermber, saat cek up lagi livernya. Melihat hasilnya, dokter tidak berkomentar apa-apa selain memberi tepuk tangan dan memberi selamat kepada mami saya. Angka yang begitu tinggi, sekarang normal, bahkan di bawah angka bahaya.

Kakak saya yang belajar medical science pun bilang, hal ini hampir mustahil. Praise the Lord!!

Apakah tanpa pedas berarti tanpa selera makan? Ngga juga. Sekarang, kami sangat senang melihat mami yang bisa makan walau dengan sangat sedikit pedas atau bahkan tidak pedas sama sekali. Justru jadi ngga kuat makan pedas.

Thank you Lord!


Pray for Indonesia, Jesus bless Indonesia!

Merry Christmas 2015!