Tuesday, April 15, 2014

Disconnect to Connect

Beberapa bulan lalu, saya putuskan mengeluarkan salah satu barang 'wajib' dari tas sehari-hari. MP3 player. Tujuan awalnya, mencoba supaya bisa lebih sosial, ngobrol.

Awalnya memang berat untuk melepaskan 'teman' sepanjang perjalanan atau sekadar menunggu. Apalagi kenyataannya, bila berada di angkutan umum, toh penumpang lain juga sebagian besar selalu sibuk dengan elektroniknya.

Entah main game atau chatting, sambil sebuah kabel tersambung ke telinga. Kejadian yang sama ngga cuman di angkutan umum, tapi sebenarnya hampir di semua tempat. Sayang, teknologi yang harusnya membuat dekat justru malah bikin tambah jauh. Saya merasa bahwa saya juga mengalami hal yang sama, tapi saya mencoba membatasi, walau memang ngga mudah.


Beberapa cara/ aturan yang saya coba adalah, tidak main hape ketika sedang bersama orang-orang/teman/ keluarga. Minimal saya silent, at least tahu ada sms atau telepon. Kalau dilihat tidak begitu penting, bisa dibalas lagi nanti atau telepon balik.

Cara kedua adalah 'nyabut' MP3 dari daftar barang wajib bawa. Penggantinya, saya coba lebih mengoptimalkan gambar-gambar/corat -coret di buku

Waktu itu, ketika terjebak hujan lebat dan tidak bisa pulang, saya putuskan untuk ngopi dulu sambil nunggu hujan agak reda. Mencoba merekam suasana orang-orang saat itu. Berlalu-lalang, juga yang sedang ngopi-ngopi.
Mereka yang sendiri tidak sedikit yang telinganya 'disumpal'. Berdua atau bertiga dengan teman-teman, atau dengan keluarga.



Pray for Indonesia, Jesus bless Indonesia!

Merry Christmas 2015!