Sunday, January 01, 2012

New Year 2012


 Resolutin and What actually Happened

NEW YEAR 2012
Something to Learn

Beberapa tahun terakhir, saya masih berlatih untuk selalu meresolusi/membuat visi setahun. Banyak yang mengajari bagaimana caranya membuat VISI, bagaimana melakukannya, sampai merealisasikannya. [Power of Vision]

Tapi, lebih dari itu, saya selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan di sepanjang tahun. Ngga cuman ‘memberi’ apa yang menjadi resolusi tetapi Ia selalu menambahkannya dari apa yang tidak saya minta atau saya pikirkan sama sekali. Saya pakai tanda kutip dalam kata memberi karena sepanjang tahun 2011 saya semakin sadar bahwa pemberian itu harus disertai proses dan kerja keras.

Apakah ada hal-hal yang gagal, tidak tercapai, dan belum tercapai? Tentu ada bahkan tidak hanya satu dua hal saja. Tapi seharusnya tidak membuat saya kecewa karena saya yakin Dia punya rencana atas hal-hal yang belum terjadi tersebut. Bisa saja supaya saya berkonsentrasi pada hal-hal lain yang lebih penting, mungkin hal tersebut belum menjadi kebutuhan saya, dan banyak kemungkinannya. Pertanyaan yang belum bisa saya jawab sekarang, tapi akan ada waktunya mengerti nanti.

            Sekali lagi, pencapaian sebuah visi ngga melulu soal diri sendiri. Saya senang dan bahagia bisa melihat kesuksesan anggota keluarga yang lain. Ayah saya selalu bilang, “Kesuksesan satu anggota, kesuksesan bersama. Kegagalan satu anggota, kesalahan bersama”.

Bahkan saya senang melihat teman-teman yang mulai meniti kesuksesan karirnya. Don’t forget to stay humble dan semoga jangan terlalu bablas dengan zona nyaman ya..

            Saya tetap dengan prioritas yang sama untuk tahun 2012 ini :
1. Tuhan
2. Keluarga
3. Karir
4. Pelayanan
5. Frindship
6. Organisasi-organisasi
7. dll.
Saya melihat bahwa bimbingan Tuhan sangat luar biasa.


Start 2012 : Steve Jobs & Dennis Ritchie
Memulai 2012, saya mengingat lagi pidato Steve Jobs untuk pembukaan wisuda di Universitas Stanford tahun 2005 (belum dengar? Googling or Youtub-ing aja).

Perjalanan kehidupan Steve Jobs memberikan saya -dan mungkin banyak orang- inspirasi untuk membuat dan mencapai target visi, yaitu bekerja sepenuh hati untuk pekerjaan supaya hasilnya maksimal. Saya salut dengan prinsip kerjanya yang tidak menolerir hasil medioker/rata-rata, walaupun katanya hal ini yang seringkali membuat dirinya tidak disukai pekerjanya. Jobs selalu targetkan hasil yang optimal tapi dengan cara yang “Simple”.

Tahun 2011 dunia ‘kehilangan’ dua orang pakarnya di bidang teknologi, Steve Jobs dan Dennis Ritchie. Dunia merasa kehilangan atas pribadinya tapi tidak dengan warisan temuannya. Pro kontra mana yang lebih baik di antara keduanya sama konyolnya seperti urban sketcher yang meributkan mana yang lebih baik antara gambar “drawing” dan mana gambar “sketch”.

Keduanya melakukan kolaborasi bersama untuk mencapai tujuannya. Sebut saja Dennis Ritchie yang meletakkan dasar-dasar perkembangan teknologinya, Steve Jobs yang mengembangkannya. Ngga ada Ritchie, ya ngga ada komputer, ngga ada Jobs ya ngga ada Apple, iPod, iPhone, iPad.

Meskipun saya bukan seorang yang Apple-ism/Apple-aholic, saya salut untuk keduanya. Mereka pantas untuk disebut sebagai inventor, terlebih lagi adalah inovator. Jobs memang bukan penemu ‘dasar’nya, tapi ia tetap diakui sebagai inventor. Ritchie memang bukan menemukan komponen2 komputer, tetapi tetap diakui inventor juga. Hal ini mengingatkan saya dengan cerita Flash of Genius.

Salah satu yang saya ingat dari Jobs tentang inovasi-inovasinya adalah membuat hal-hal baru secara sesederhana mungkin dan membuat orang-orang berpikir tentang inovasinya :
“Apakah saya membutuhkan ini?” menjadi “ Saya tidak bisa hidup tanpa ini”

            Steve Jobs ngga cuman mengubah dunia musik dengan iPod, mengubah sistem pertelekomunikasian dengan iPhone, tetapi bagaimana mengubah dunia/lingkungan sekitarnya lewat cara berpikir dan cara pandang orang tersebut.
Siapa sangka handphone satu tombol bisa disebut smartphone? That’s Jobs job…

HP New Year 2012! Dream BIG for 2012!

Jesus Bless Us, Jesus Bless Indonesia!

Merry Christmas 2015!