Friday, July 29, 2011

I am Urban Sketcher


Nggambar dimana saja kapan saja

Mencoba Urban Sketcher
Share sedikit pengalaman tentang urban sketcher…
Istilah urban sketcher memang tidak terlalu asing buat saya sejak sekitar 4 tahun lalu. Pengertian yang saya pahami adalah orang-orang yang demen jalan-jalan sambil nggambar apa saja yang terjadi saat itu supaya ia bisa share apa yang dia rasakan dengan orang lain yang lihat gambarnya.

Gambar ini, Gambar itu
Jadi, saya coba ikutin blog-blog tentang urban sketcher, lokal punya dan luar negeri punya. Luar biasa rasanya bisa ikut menikmati suasana yang sedang mereka alami saat itu. Di samping itu, sebenarnya saya sendiri lebih belajar banyak tentang bagaimana orang-orang di luar sana mengapresiasikan sketsa-sketsanya. Banyak teknik yang tampil dari sana yang bisa saya pelajari. Tidak hanya tentang tarikan garis, sketsa hitam putih (tinta dan pensil), sketsa berwarna, dsb. Setidaknya ada 2 hal yang saya pelajari adalah bagaimana mata mereka peka dengan momen-momen yang dijadikan gambar dan kedua adalah seberapa efektif (cepat) mereka menggambar.

Saya berkesimpulan sendiri bahwa detail goresan sketsa dan pewarnaannya bisa menjelaskan keadaan saat itu. Tidak rapi belum tentu buruk. Ketika saya melihat gambar seseorang dengan pewarnaan yang detail, ternyata dia memang menggambar sambil bersantai (dia akui sendiri dalam tulisan yang menyertai gambarnya). Ada juga yang menggambar (yang saya tangkap) adalah tarikan2 cepat, dan pewarnaan yang agak berantakan, ternyata ia menggambar di dalam bus yang bergoyang2. Tanpa banyak tulisan, gambarnya berbicara banyak.

Ghost Mode
Ada juga hal yang membuat saya penasaran yaitu ketika mereka menggambar orang-orang. Setelah sempat mencoba, saya tahu hal ini tidak mudah. Kenapa? Menjadi sulit ketika menggambar orang lain tanpa orang tersebut menyadari bahwa dirinya sedang digambar. Kesimpulan baru lagi, mungkin ini adalah kemahiran dari pengalaman mereka membaur dengan lingkungan sehingga menjadi ‘tidak dikenali’.

Warna-warni
Saya pertama kali kenal dengan cat air transparan diajari kakak angkatan di kampus. Cat airnya terkenal hebat. Cat air transparan ini ternyata tidak sama dengan cat air pada umumnya yang pernah saya pakai ketika SD atau SMP. Sesuai namanya, cat air ini tidak membentuk warna solid, tapi transparan.
Banyak para urban sketcher yang saya lihat mewarnai gambarnya sehingga lebih menarik untuk dinikmati. Bagaimana permainan warna-warna bisa ikut membangkitkan suasana hati orang lain. Seorang sketcher asal Singapur ‘mewarnai’ gambar kedai kopi yang disinggahinya dengan tetesan2 kopi yang dia minum! Seolah-olah mengajak orang yang lihat untuk ikut menikmati wanginya kopi tersebut. 

First Time
Pengalaman menjadi urban sketcher sebenarnya tidak sepenuhnya baru. Semester 1 hingga semester 3, kami mahasiswa mendapat tugas ‘sampingan’ mingguan yaitu menggambar obyek-obyek arsitektur di Bandung, menggambar di lokasi. Kegiatan ‘urban sketcher’ juga sering dijadikan sesi ketika sedang mengadakan kuliah lapangan.

Mungkin akan lebih baik jika saya bisa bergabung dengan perkumpulan ‘urban sketcher’ sehingga saya bisa saling share pengalaman baru.

Merry Christmas 2015!