Hidup di dalam Tuhan itu seperti sedang
menonton bola tim kesayangan.
Siaran langsung atau siaran ulang?
Waktu menonton pertandingan siaran
langsung, lalu tim dukungan kebobolan tim lawan, menonton pertandingan justru
semakin tegang. Satu gol…dua gol…tiga gol… Jangankan kebobolan gol, waktu tim
lawan bermain menyerang saja pasti sudah tegang takut tim dukungan kebobolan.
Berbeda dengan menonton siaran
ulang, waktu sudah tahu bahwa hasilnya kalah. Ketika melihat tim dukungan
kebobolan, maka ya biasa-biasa saja. Satu gol, dua gol, tiga gol… Pasti
berpikir, mungkin sedang kurang team work. Pertandingan minggu depan pasi lebih
baik.
Hidup di dalam Tuhan seperti
menonton pertandingan siaran ulang. Bukan masalah menang atau kalahnya. Tapi, saya
sudah tahu hasilnya sebelum menonton pertandingannya. Jadi waktu terjadi
sesuatu, saya bisa hadapi dengan tenang dan santai, tidak perlu panik.
Keywordnya, saya sudah tahu apa
yang akan terjadi di depan. Setiap orang unik. Tuhan punya rencana unik buat
masing-masing anakNya. RencanaNya selalu rancangan kebaikan dan damai
sejahtera. Kalau pun ‘kelihatan’ tidak enak tapi Tuhan bekerja dalam segala
sesuatunya untuk mendatangkan kebaikan buat yang percaya kepadaNya.
Pilihannya, apakah mau hidup lewat
rencana sendiri atau rencanaNya Tuhan.
Waktu saya merasa takut dan tidak
mampu melakukan suatu yang baru, saya tahu bahwa Tuhan ada di situ untuk
menolong. Yang penting saya bisa melihat apa yang akan terjadi nanti di depan
pasti adalah suatu indah pada waktuNya.
Apapun yang terjadi dalam hidupku ini
Tak pernah kuragukan janjiMu, Tuhan
Lewat gunung yang tinggi, dalam lembah yang
curam
Tak pernah kuragukan kasihMu, Tuhan
Apapun yang terjadi di dalam hidupku
S’lalu ku berkata, Tuhan Yesus baik
Dalam segala hal yang terjadi
S’lalu ku berkata Tuhan Yesus baik
Pray or Indonesia, Jesus bless
Indonesia!