He is Mack, driver. HT selalu di tangan, untuk respon cepat. |
Waktu datang di Melbourne, ternyata kebagian mendarat di airport yang "jauh"nya, Avalon. Dari situ, ternyata perlu beli tiket bus untuk transport dari airport ke station kereta di kota. Ternyata di sana merupakan pool bus-bus juga.
Setelah sampai di station, saya coba cari peta untuk tahu jarak station dan hotel. Ternyata beberapa blok. Biarpun pedestrian di Aussy sangat nyaman (dibandingkan di Indo), tapi pasti kerasa juga capenya.
Akhirnya, setelah memutuskan "beli" tiket, mampir ke loket "SB",saya bilang tujuan nama hotelnya. Tak lama, ia menulis di kertas, menunjuk sambil bilang "Tunggu di depan sana".
Saya tanya berapa harganya, ia bilang tidak usah bayar.
Saya
Sekitar 5-10 menit, ada sebuah bus sedang (seperti mobil travel di sini), lalu sang sopir membuka pintu sambil memanggil penumpang berdasarkan tujuannya.
"S Hotel?"
"Yes, Sir!"
Doodle Map, Melbourne, City |
Karena agak terakhir dipanggil, saya mendapat "kursi artis", tempat duduk yang dilihat-in penumpang lain, tempat duduk menghadap samping di belakang kursi "co pilot". Tapi, justru dari situlah akhirnya bisa ngobrol2 dengan Mack.
Setelah memastikan semuanya naik dan kroscek data dengan temannya yang ada di loket, ia baru jalan ke luar station.
"What a beautiful day!" waktu busnya keluar gerbang.
Yaa memang, cuaca di Melbourne lebih tidak menentu dibandingkan di Sydney. Tapi hari itu cerah banget!
Dari situ saya mulai ngobrol dengan dia. "I'm Mack! Nice to meet you!"
Salah satunya, saya tanyakan tentang transport yang gratis ini, padahal "SB" merupakan perusahaan swasta. Bagaimana bisa?
Dia bilang bahwa fasilitas free ini merupakan "ucapan terima kasih" kepada masyarakat yang menggunakan jasa perusahaannya. Ini juga sudah kewajiban bagi perusahaan sebagai bentuk pengabdian/pelayanan ke masyarakat termasuk para turis.