Apaan tuh? |
Vision
Mata manusia merupakan alat optik
yang canggih di dunia. Kamera dengan teknologi secanggih saat ini pun belum ada
yang bisa menandingi. Kamera perlu diganti-ganti jenis lensanya untuk kebutuhan
tertentu, gerak maju-mundur secara sistemik untuk memotret suatu obyek yang
fokus atau gambar yang lebar. Mata manusia bisa melakukan keduanya tanpa perlu
gonta-ganti ‘lensa’. Ajaibnya, lensa mata bisa menyesuaikan kebutuhan
penglihatan dengan mengubah bentuk.
Dalam melihat sesuatu, apa yang
dilihat oleh manusia bisa dibagi menjadi dua, yaitu foveal vision (central vision)
dan peripheral vision.
Foveal Vision dan Peripheral Vision
Foveal ini adalah gambar tajam yang
berada di tengah-tengah penglihatan. Hal ini disebut foveal karena bagian mata
yang bertugas menangkap gambar ini bernama fovea. Secara umum, inilah obyek
utama/fokus penglihatan mata. Ketika perhatian seseorang teralih untuk
melihat/memerhatikan sesuatu, ia memakai penglihatan ini. Mungkin sama seperti melihat lewat teropong.
Peripheral atau periferal adalah
citra gambar yang berada di sekitar foveal vision. Bedanya, gambar periferal
vision tidak setajam foveal. Peneliti bilang bahwa penglihatan ini memang tidak
digunakan untuk melihat sesuatu yang fokus. Bahkan setelah dilakukan survey pun
membuktikan penglihatan ini sering membuat orang salah ‘lihat’. Dibandingkan
binatang, sebenarnya manusia termasuk salah satu makhluk hidup yang penglihatan
periferalnya buruk.
Periferal lebih berfungsi untuk
pendukung foveal. Otak manusia menginterpretasikan penglihatan periferal
berdasarkan figur, pergerakan, dan interpretasi global. Tapi, pendukung bukan
berarti ngga berguna.
Misalnya, seorang pengemudi yang
memerhatikan jalan di depan dengan foveal dan periferal berguna ‘mengamati’
pergerakan mobil di kanan kirinya. Bisa mobil yang berada di jalur berlawanan
atau mobil yang sedang ada di sampingnya.
Penglihatan periferal -sadar ngga
sadar- sangat dimanfaatkan para atlet. Studi menyatakan bahwa para quarterback
rugby sangat memanfaatkan penglihatan ini untuk membaca gerak bola.
Limited Version
Setiap hari bahkan setiap menit
atau detik, otak manusia dibombardir dengan segala macam informasi. Mata
termasuk salah satu penyuplai informasi yang besar ke otak. Keterbatasan
penglihatan manusia sangat berguna untuk meringankan kerja otak. Meskipun para
peneliti mengatakan otak manusia –sekumpulan sel seberat 1,5 kg ini- merupakan
alat yang hebat, tetapi bisa brain-freeze
juga jika terlalu banyak informasi yang diproses. Katanya ini disebut information overload. Yaa sama saja
seperti komputer yang nge-hang jika
terlalu banyak program yang dibuka.
Dari kenyataan ini saya sadar bahwa
manusia hanya bisa fokus pada satu hal saja. Karena ketika seseorang fokus,
maka ia akan lebih konsentrasi untuk menyelesaikan masalah. Pandangan
‘periferal’ bukan fokus utama dan gunakan sebagaimana fungsinya sebagai
pendukung tentang apa yang dilihat. Ketika seseorang menghadapi suatu masalah,
apakah yang menjadi foveal dan peripheral?
Saat fokus kepada Tuhan, orang akan
melihat masalahnya dengan penglihatan periferal. Ya masalah itu masih ada
tetapi bukan lagi menjadi perhatian utama.
Pray for Indonesia, God Bless Indonesia!