V Sign |
Tubuh manusia kalau diurai, punya
banyak banget elemen. Tulang, darah, kulit, rambut, organ-organ, dan kalau mau
dirinci lagi, bagian tadi terdiri dari bagian yang lebih kecil lagi. Salah satu
yang berpengaruh di dalam tubuh juga adalah hormon.
Mood seseorang bisa dengan mudah
terpengaruh dari kondisi dan kadar hormon yang ada di dalam tubuh.
Kortisol
Kortisol merupakan hormon yang
berhubungan dengan tingkat stress seseorang. Ketika seseorang merasa stress,
kadar kortisolnya pasti tinggi. Kortisol sebenarnya berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah. Tapi, di sisi lain, kortisol pun punya efek-efek negatif juga.
Semakin tinggi dan semakin sering orang stress, efek negatifnya akan berdampak lebih besar daripada fungsi aslinya.
Apa penyebab stress, bisa stress
karena banyak pikiran karena pekerjaan, atau mungkin bisa saja merasa stress
karena takut sesuatu seperti ketinggian.
Hubungannya dengan V-Sign
V Sign yang dimaksud disini adalah
postur orang sedang mengangkat kedua tangannya ke atas. Dalam acara National
Geographic, hasil survey menyatakan bahwa postur ini bisa menurunkan kadar
kortisol hingga 25%! Artinya, menurunkan kadar stress!
Saya
belum tahu relasi detail antara keduanya. Saat ini saya hanya menduga mungkin
saja ada kaitannya dengan kondisi kontraksi dan relaksasi otot tubuh. Seperti
perbedaan orang yang senang senyum dan tertawa dengan orang yang sukanya cemberut.
Di sisi lain, secara psikologi,
konon postur ini merupakan salah satu simbol sejak jaman dulu yang mempunyai
efek “powerful”. Postur yang menyatakan kemenangan, kekuatan, dan kekuasaan. Sadar
atau tidak, ketika melakukan V Sign, orang bisa merasa powerful. Bila diperhatikan
orang-orang masih memakai simbol ini ketika merasa senang, bahagia, gembira.
Lihat para atlet ketika memenangkan pertandingan, ketika anak sekolah lulus,
dsb.
Satu yang saya sadari ketika
menulis ini adalah saya sendiri suka melakukan posisi ini untuk meregangkan
otot. Apakah itu ketika mengetik, menulis, atau menggambar dalam waktu yang
cukup lama.
Praise and Worship
Sedikitnya, ini memengaruhi
seseorang ketika ia datang ke sebuah konser musik. Setidaknya ketika melakukan
praise and worship di gereja. Ketika datang dengan hati yang antusias, maka
orang tidak akan diam saja ketika praise and worship. Orang yang datang
antusias pasti akan ikutan dengan ekspresif. Coba tebak, salah satu postur yang
sering dilakukan adalah mengangkat tangan.
Jadi, kita yang antusias selama
praise and worship berlangsung, tubuh yang agak terasa lelah karena
lompat-lompat semangat, justru memberikan kelegaan karena tingkat stress berkurang.
Dengan begitu, pikiran sudah siap dan fokus mendengar firman.
Pray for Indonesia, God bless
Indonesia!