Panic? |
Mungkin hampir semua orang punya
daftar ceklist tentang macam-macam hal. Saya sendiri punya cukup banyak daftar
berdasarkan kategori-kategori. Misalnya tempat-tempat tujuan traveling, tempat
/obyek yang mau disketsa/digambar, daftar orang-orang untuk sketsa portrait,
dan lain-lain lagi.
Nah, biasanya kalau ada
momen/kejadian/sesuatu yang terjadi sesuai salah satu daftar tadi, saya kasih
tanda ceklist di sebelahnya, menunjukkan bahwa saya sudah pernah.
Beberapa hari lalu, saya tidak
men-ceklist daftar yang sudah ada, tetapi saya justru menulis baru untuk daftar
yang satu ini.
Daftar ini adalah Momen menyeramkan/menegangkan. Daftar ini
berawal dari ide untuk membuat daftar kejadian-kejadian konyol yang pernah terjadi.
Ternyata, semakin ditulis, kok kayanya ada kejadian yang kalau dipikir-pikir eh
menyeramkan juga. Bikin merinding atau meringis. Ugghh.
Contohnya saja, kejadian-kejadian
waktu kecil yang saya tidak ingat. Waktu berkaca, saya membatin, “Ini ada bekas
luka jahitan, dari mana karena apa, ya?” Jadi, diceritakanlah kejadian
sebenarnya setelah bertanya ke ortu. Dari sana, berlanjut lagi-lah
cerita-cerita lainnya. Haha
Eyelash
Jadi, saat melakukan rutinitas di
kamar mandi untuk sikat gigi, keramas, dan cuci muka, saya merasakan ada yang
sedikit mengganggu di bagian mata kanan. Saya pikir,”Ah, biasa paling juga bulu
mata yang lepas. Tinggal cabut beres.”. Sambil bercermin, “Ya Tuhan!”. Bulu
mata yang lepas ternyata ada di dalam kelopak mata, menempel di bagian putih
mata! Akkkhhhh….
Singkat cerita, 10-15 menit
perjuangan yang seperti terasa lama banget, akhirnya bisa dikeluarkan juga. Jangan
tanya detail kejadian cara mengeluarkannya. Di akhir ‘pertandingan’, matanya
cukup merah. Euuww..
Just…small thing
10-15 menit yang sangat
menegangkan. Sejujurnya, saya cukup panik, blank juga. Saya Cuma bisa ngomong,
“Tuhan tolong, Tuhan tolong…” sambil mikir gimana cara mengeluarkannya.
Bilas-bilas dengan air hangat, air dingin, sampai meniup-niup ke cermin
berharap anginnya memantul =_=
Lewat kejadian kecil itu saja saya
bisa mengucap syukur “Thank You LORD!” atas apa yang terjadi. Bagaimana hal
kecil yang dianggap biasa menjadi tidak biasa karena cara pandang yang tidak
biasa. Ketika saya berpikir kejadian lepas bulu mata adalah hal yang biasa,
tetapi saya panik ketika kenyataannya berbeda dari apa yang biasanya saya alami.
Orang-orang bilang “Pengalaman
adalah guru terbaik”, tetapi jangan salah juga bahwa di satu sisi “Pengalaman
adalah guru terjahat”. Pengalaman bisa menjadi ‘jahat’ karena membuat saya
(mungkin orang lainnya juga) menjadi lengah dengan keadaan.
Saya sadar bahwa sampai hal
terkecil pun Tuhan masih ikut campur.
Eyelash : Checked! :D
Thank You Lord!
God Bless Indonesia!