"apatis...dasar necron lvl 3!"
DotA dan sebagaimana game yang memerlukan strategi dalam permainannya, tidak hanya sebatas game yang cuman bikin pemainnya merasa senang karena nafsu bermainnya terpuaskan, tapi banyak hal yang bisa dipelajari. Game strategi bisa jadi cerminan kehidupan sehari-hari.
Gw main DotA, berarti gw harus memperlengkapi sebaik mungkin pahlawan yang gw pilih. Perlengkapan yang gw beli disesuaikan dengan musuh-musuh yang akan gw hadapi. Pilihan awal ini sedikit-banyak akan berpengaruh pada “perkembangan” pahlawan kita. Apakah ‘hero’ kita menjadi pahlawan yang siap bertarung atau tidak, artinya apakah ‘hero’ kita menjadi “pembantai” ‘hero’ pemain lain atau ‘hero’ kita yang menjadi mangsa empuk bagi ‘hero’ lawan?
Banyak faktor yang mempengaruhi kemenangan; teamwork dan pengalaman.
Maknanya? Sama halnya dalam kehidupan toh. Gw harus persiapkan diri gw sebaik mungkin gw bisa untuk hadapi ‘tantangan masa depan’. Apakah gw hanya menjadi ‘pengikut’ orang lain dan tidak menjadi ‘pemimpin’? Apakah kita menjadi orang yang terus ‘tunduk’ dan tidak ‘mendudukan’ (dalam arti positif tentunya)? Bagaimana gw bekerja sama dengan teman se-tim untuk saling bantu menghadapi 'hero' lawan.
Memanfaatkan adanya mini-map untuk terus memantau situasi agar tetap terkendali, dalam hadapi masalah harus lihat secara keseluruhan. Jadi, bakal tahu bagian mana yang salah dan bagaimana harus memberi solusi.
Tapi, ada kalanya walau sudah diperlengkapi dengan sebaik mungkin gw tetap saja kalah. Hidup juga toh ngga selamanya di atas terus. Kalo udah gitu, cari strategi lain.
Gw perlu pengalaman. Kalau sudah pernah melewati berbagai macam masalah, tentu bakal jadi orang yang sangat pengalaman dalam mengatasi masalah sehingga tidak perlu panik dan (kalau baik) kita bantu orang2 yang *baru* ngalamin masalah dan kasih solusi.
“Lakukan sesuatu. Jika belum berhasil juga, lakukan sesuatu yang lain. Hanya orang gila yang kehabisan ide…”
(Jim Hightower)