"Toys Story"
“Selamat Natal dan Tahun Baru!!” merupakan
kalimat paling umum yang diucapkan dan didengar saat akhir tahun. Keduanya
selalu dipaketkan bersama-sama.
Dalam Alkitab setidaknya ada tiga
peristiwa besar yang berkaitan dengan perkembangan Kekristenan, yaitu kelahiran
Yesus, kematian dan kebangkitan Yesus, dan turunnya Roh Kudus. Namun,
seringkali dilihat bahwa gereja hanya melakukan perayaan “terbesar”nya pada
saat Natal, merayakan kelahiran Yesus. Kenapa?
Kelahiran Yesus
Jatuhnya Natal pada tangga 25
Desember sering diartikan dan dirayakan sekaligus dengan momen pergantian
tahun. Makanya, ngga aneh bila mendengar kata “Natal” yang dibayangkan adalah
“masa liburan (panjang)”. Oleh karena itu, Natal dirayakan bersamaan dengan momen
liburan.
Nah, gereja pun seringkali
mengadakan perayaan Natal yang menampilkan drama Natal, tentang kelahiran
Yesus. Gereja boleh mengadaptasi dari Injil manapun, tapi ada 2 hal yang kini
menggelitik saya karena apa yang orang-orang menganggap bahwa apa yang ditampilkan
di drama benar-benar terjadi sebenarnya.
Pertama adalah Yesus yang lahir di kandang
domba. Kedua adalah hanya 3 orang Majus yang datang dan hanya membawa 3 barang
persembahan yaitu emas, mur, dan kemenyan.
Semoga bisa memberi masukan dan pengertian
baru… Gb! Saya tetap terbuka untuk kritik-kritik dan masukan yang ilmiah
barangkali ada info di sini yang masih kurang kebenarannya…
Yesus lahir di rumah
Tidak ada satupun dari keempat
Injil yang menuliskan bahwa Yesus lahir di kandang domba. Ya betul, tidak ada!
Sebenarnya Yesus lahir di rumah.
Mungkin tafsiran pada umumnya
mengacu pada kata palungan. “Palungan” disebut di dalam Luk 2:7,12, dan 16.
Kata Yunani-nya fatne diterjemahkan
menjadi ‘kandang’ di Luk. 13:15.
Kebiasaan di Palestina, kandang
binatang disatukan dengan rumah pemilik binatang itu dan di kandang itulah
terdapat palungan. Dalam kandang-kandang kuda raja di Megido, yang dibangun
pada zaman bangsa Omri, terdapat batu-batu besar yang diliangi/dilubangi
sebagai tempat palungan.
Tradisi Kristen mengatakan bahwa Yesus lahir dalam gua
di dekat Betlehem. Dalam hal ini palungan yang disebut di situ mungkin sekali
pada lubang dalam dinding batu.
Mengacu pada Mat. 2:11, dikatakan
bahwa orang Majus mengunjungi Yesus di rumah.
Dalam bayangan saya, pastilah Maria
dan Yusuf datang ke rumah-rumah tapi karena tidak ada tempat maka mereka lebih
memilih tinggal di dalam gua yang ada di dekat Betlehem daripada di kandang.
Hanya saja, karena kebiasaan orang pada zaman itu sering menggunakan lubang-di-dinding-batu
untuk kandang, maka kabar yang tersiar Yesus pun lahir di kandang. Padahal
belum tentu gua yang dipakai Maria dan Yusuf adalah kandang.
Orang Majus - Emas, Mur dan Kemenyan
Orang Majus dipakai oleh Herodotus
untuk suatu bangsa Madai yang mempunyai jabatan iman di Kerajaan Persia.
Penulis-penulis lain mengartikannya sebagai imam.
Daniel (1:20, 2:27, 5:15)
melengkapkan hal ini dengan menggunakan kata itu kepada segolongan’orang
bijaksana’, atau ahli nujum yang menafsirkan mimpi dan pesan dari ‘allah-allah’.
Dalam Perjanjian Baru (PB), pemakaian kata itu meluas sehingga mencakup semua
orang yang melakukan praktik sihir. (Contoh, bandingkan Kis 8:9, 13:6)
Dalam Mat. 2:1-12, orang Majus di
sini sepertinya mereka adalah ahli nujum agamawi non-Yahudi yang menarik
kesimpulan dengan mengamati intang, bahwa seorang raja agung bangsa Yahudi
sudah lahir. Apakah “Timur” asal kedatangan mereka dari Arabia, Babel, atau
daerah lain tidak dapat dipastikan.
Tradisi Kristen di kemudian hari
menganggap orang majus ini sebagai raja-raja (berdasarkan Mzm 72:10, Yes 49:7)
Tentu, kita tidak tahu jumlah mas,
mur dan kemenyan yang diterima keluarga Yesus karena tidak disebutkan dalam
Injil. Hal itu hanya memberi gambaran jenis penghargaan yang diberikan kepada
Yesus (ada pembahasan bahwa tiga jenis ini memiliki makna tertentu). Yang saya
percaya, pasti jumlahnya tidak sedikit.
Tahu
dari mana jumlahnya banyak?
Saya coba mengacu Mat 13:55, ketika
orang Nazaret mengenali Yesus sebagai anak tukang kayu… Memang, ada kemungkinan
orang mengenal Yesus bisa saja karena Nazareth adalah kota kecil sehingga
penduduknya saling tahu siapa yang tinggal.
Akan tetapi, saya coba membayangkan
bahwa orang-orang mengenali Yesus karena keluarganya punya bisnis tukang kayu
yang sukses dan terkenal. Orang yang sukses mudah dikenali orang banyak bukan?
Bagaimana Ia memulai bisnisnya, mungkin mereka menggunakan pemberian-pemberian
orang majus ketika Yesus lahir untuk dijadikan modal.
Well, yang terpenting tetap datangnya anugerah terbesar, Yesus Kristus sebagai juruselamat..
Merry Christmas!
God Bless Indonesia