Kitab Wahyu merupakan kitab terakhir di Perjanjian Baru. Sesuai namanya, Wahyu, kitab ini berisi nubuatan-nubuatan yang akan terjadi di bumi. Rasul Yohanes menulis apa yang Tuhan perlihatkan kepadanya.
Rasul Yohanes dibuang ke Patmos karena dianggap berbahaya oleh orang Romawi. Injil dianggap suatu ancaman oleh kekaisaran Roma. Singkatnya, pengabaran Injil yang menyatakan Yesus adalah Tuhan dan raja segala raja tampaknya sedikit mengusik “keamanan” kaisar.
Di suatu pemberitaan, menyatakan bahwa ada sebagian pihak yang meragukan bahwa Kitab Wahyu ditulis oleh Yohanes (murid Yesus) karena cara dan gaya penulisannya berbeda dengan Injil. Katakanlah, penulisan Wahyu lebih “kasar” dari Injil Yohanes. Di pihak lain, Wahyu yang merupakan kitab terakhir Perjanjian Baru, dianggap seperti kisah sci-fi. Menggambarkan suatu kengerian yang luar biasa terjadi di bumi.
Apakah benar seperti itu? Memang benar bahwa membaca Alkitab harus selalu meminta Roh Kudus untuk menuntun. “Sembarang” baca seringkali tidak menemukan apa2. Itu sebabnya gw sadar, mengapa Tuhan menyebutkan Alkitab ini adalah harta yang tersembunyi. Siapa yang lebih mengerti isi sebuah buku kalau bukan pengarangnya? Jadi, supaya lebih mengerti tanya pengarangnya…
Apa yang gw tulis di sini pun belum tentu benar adanya. Apa yang gw tulis ngga lebih jauh dari sebuah asumsi gw tentang kitab wahyu. Hanya untuk share. Sekali lagi, hanya ASUMSI.
Saat pertama kali membaca kitab wahyu, gw membatin,”kok kaya di komik ya?”. Bumi yang gw lihat sekarang ngga aneh2 seperti yang ditulis tuh. Banyak monster di sana-sini. Koq serem amat ya. Apa bumi ini memang “punya” monster-monster atau makhluk-makhluk yang Yohanes bilang?
Sebelum mengerti ke sana, gw menyadarkan diri dulu bertanya kepada diri sendiri, “Apa yang gw lakukan (tulis dengan kata2) kalau gw melihat sesuatu yang benar-benar baru pertama kali lihat? Gw ngga puny a ide apapun tentang apa yang gw lihat.” Lalu, membayangkan bahwa Yohanes pun diperhadapkan kepada hal-hal semacam ini. Di zaman yang teknologinya belum secanggih sekarang. Yohanes diperlihatkan sesuatu yang benar-benar baru (zaman yang berbeda hamper ribuan tahun) dan itu harus ia gambarkan di lembaran-lembaran perkamen.
Sebenarnya, dengan melihat itu, gw sadar bahwa Rasul Yohanes adalah orang yang pintar dan cerdas! No doubt. Bagaimana cara ia menyampaikan di dalam kitab wahyu, itulah yang ia gambarkan. Sudah pasti, ia akan menggambarkannya sedetil mungkin. Gw disadari lagi bahwa inilah perlunya hikmat! Yohanes menggambarkan apa yang akan terjadi dengan simbolis. Ia menggambarkannya dengan membandingkan dengan apa yang terjadi pada zamannya. Tidak hanya mencoba menggambarkan bentukan2 yang akan muncul di bumi, tetapi juga suasana kengerian yang akan muncul di muka bumi.
Menurut gw, tampaknya ini menjawab pertanyaan kenapa gaya penulisan Yohanes bisa berbeda. Wahu terkesan kasar karena ia menginginkan orang yang membacanya sadar bahwa hal-hal yang terjadi di dalamnya adalah benar-benar nyata. Bisa jadi, mencoba mengerti jalan pikiran Yohanes saat itu, bisa membantu pemahaman.
Pendapat dr beberapa “pakar” Alkitab mengatakan bahwa sebenarnya saat ini sudah memasuki akhir zaman seperti apa yang ditulis Yohanes. Tertulis di Wahyu bahwa bumi akan dilanda kelaparan, bencana alam, sakit penyakit. Sebagian besar Kristiani menganggap ini sebagai tanda-tanda akhir zaman. Buktinya bisa terlihat di berbagai pemberitaan media saat ini, dimana sebagian belahan bumi mengalami kekeringan, di lain tempat malah kebanjiran. Munculnya berbagai penyakit “baru” seperti flu burung, SARS, flu babi, dll.
Jika dibandingkan dengan kejadian yang terjadi di Bumi beberapa tahun atau decade sebelumnya, hal seperti ini memang sudah terjadi berkali-kali. Seperti saat penyakit polio melanda dunia, penyakit cacar air, TBC. Saat itu, obat-obatannya belum ditemukan dan orang-orang (saat itu) menganggap bahwa zamannya adalah akhir zaman. Padahal setelah berlalu bertahun-tahun, ternyata Yesus “belum” datang juga.
TAPI, menurut gw, 1 YANG HARUS DIWASPADAI adalah kelengahan manusianya sendiri, termasuk gw. “Proses” berulang-ulang yang dinyatakan akhir zaman ternyata bukan, bisa melemahkan penjagaan manusia dengan kedatangan Yesus. Oleh karena itu, sangat benar Yesus bilang kalau kita harus tetap berjaga-jaga karena Ia akan datang seperti pencuri.