Pertanyaan ini muncul bagi saya sendiri sangat lama, ketika saya masih kecil. Pertanyaan itu baru terjawab baru-baru ini.
Lagi, sebagian besar informasi saya dapat ketika menyaksikan Nat Geo atau Discovery Channel yang saya kembangkan sendiri.
Para ahli meyakini garam pada asalnya berasal dari daratan. Jadi, air laut itu tidak asin dari awal mula Bumi dibuat. Seperti diketahui saat belajar kimia, garam merupakan gabungan dari unsur Natrium (Na) dan Calcium (Cl). Entah bagaimana dalam proses alam, mereka bergabung membentuk NaCl atau garam yang dikenal sekarang.
Jelas, proses terbentuknya berbeda di setiap pelosok bumi tergantung kondisi alamnya masing-masing. Seorang ahli yang saya tonton waktu itu berkata bahwa garam itu dibawa oleh air hujan. Ketika air hujan datang dan melarutkan garam dan membawanya ke laut, garam itu ‘terperangkap’ di laut. Karena ketika terjadi proses evaporasi (penguapan) di laut, garam itu tidak ikut menguap. Berjuta-juta kali proses itu terjadi di seluruh bumi.
Fakta menariknya, dengan luasnya laut saat ini dengan volume air di dalamnya, membutuhkan proses hujan yang lebih dari berjuta-juta kali. Garam yang dilarutkan hujan belum tentu sepenuhnya terbawa ke laut. Garam itu masih ada kemungkinan ‘tersaring’ tanah mengendap di sungai, dll2. Perlu ada suatu katalis yang bisa membuat laut jadi seasin sekarang.
Saat itulah ia bilang bahwa musibah air bah di jaman Nuh yang menjadi katalisnya. Air yang menenggelamkan Bumi saat itu punya waktu yang cukup untuk melarutkan banyak sekali garam [mungkin berjuta-juta atau bermilyar ton garam] di darat dan dibawah ke laut.