Manusia memang tidak bisa memprediksi apa2 tentang apa yang akan terjadi. Kalaupun bisa sering meleset.
Bukti saya ‘dapat’ ketika menonton Discovery Channel tentang ramainya isu Global Warming saat ini. Satu yang saya ingat adalah prediksi para ‘ilmuwan’ GW di awal tahun 2000, yang mengatakan bahwa Bumi dalam keadaan bahaya pada tahun 2050 ketika banyak es di kutub akan mencair. Akan tetapi, nyatanya berkata lain. Pada tahun 2005, bongkahan es yang sangat besar (luasnya km2) di kutub selatan ‘roboh’. Bongkahan itu seperti ‘terpotong’ dari bongkahan utamanya dan mencair di lautan.
Setelah diteliti lebih jauh, ternyata es yang mencair di permukaan es masuk melalui celah2 retakan es dan membentuk semacam sungai di bawah lapisan es. Sungai ini seperti pisau yang memotong bongkahan es di atasnya. Saat waktunya tiba, bongkahan di atasnya akan tergelincir dan lepas. Terbukti, program komputer yang membantu proses prediksi pun bisa salah total.
IMHO, memang peningkatan polusi di udara sepertinya tidak bertambah dengan angka yang tetap. Akan tetapi, pertambahannya menurut saya seperti bunga bank yang berbunga. Semacam ada percepatan yang terus menerus. Mungkin hal itu yang tidak bisa diprediksi.