Gw jadi ingat postingan blog kakak gw beberapa waktu lalu. Seseorang bisa saja jadi tidak disukai atau disukai karena pemikirannya, pendapatnya, argumennya, atau apalah itu namanya. Jangankan mau berkoar-koar atau bertingkah di dunia nyata, menulis cerita pengalaman di blog saja bisa jadi “penyebab” dijauhi.
Cukup sederhana, namanya blog yang adalah ruang publik, gw ngga bisa beranggapan bahwa tidak ada orang yang baca selain diri sendiri (kecuali diatur orang lain tidak bisa baca). Selalu dianggap ada orang yang baca. Nah, contoh postingan gw sebelum ini. Sharing pengalaman gw bisa saja jadi penyebab “masalah” buat gw.
Repotnya, menyebut nama tentu ngga etis juga, tapi menggantinya dengan kata ganti yang lebih umum “bisa-bisa” mengarah ke semua orang. Rasanya seperti ngajak ribut orang lain, mengatakan pada dunia kalau saya yang paling benar. Padahal tidak demikian sama sekali!
Isi sebuah tulisan tergantung dari penulisnya. Menulis blog begini tentu sangat berbeda dengan orang yang menulis buku cerita. Di sini, gw lebih mencoba berekspresi membagikan pengalaman yang gw dapet di kehidupan nyata. Ya siapa tahu bisa jadi masukan buat orang lain. Siapa tahu, karena mungkin ada yang berpendapat begitu, ada juga yang tidak... No prob.. Tidak lebih. Apalagi buat mancing-mancing kemarahan orang lain, mancing-mancing nyari musuh. No way!Gw cukup yakin bahwa seseorang tidak bisa jadi sahabat bagi semua orang. Bagaimana pun juga, pasti ada proses “seleksi” dari dirinya, mana orang-orang yang cocok dan tidak dengan dirinya. Gw rasa itu alamiah, gw pun kena proses itu dari orang lain. Entah dari kehidupan langsung atau dari bacaan seperti ini.
Gw selalu ingat tentang Hukum Tabur Tuai. Jadi, gw tahu bagaimana gw harus bersikap dan bertindak. Tentu yang penting adalah bagaimana sikap! ATTITUDE!
God Bless You!