A GOOD FRIEND is like a GOOD BRA!
why?
1. Hard to find
2. Very comfortable
3. Supportive
4. Holds you up when your down
5. Always close to heart
A GOOD FRIEND is like a GOOD BRA!
why?
1. Hard to find
2. Very comfortable
3. Supportive
4. Holds you up when your down
5. Always close to heart
Hukum tabur tuai dan mengasihi musuh adalah tiada duanya. Menurut gw, itu adalah sesuatu yang sempurna. Luar biasa untuk diterapkan di kehidupan nyata. Hal yang cukup membuat gw bertobat untuk ngejek-ngejek orang. Kalaupun ada yang ngejek, silakan, gw lebih baik diam, kalau perlu balas dengan senyum. Kenapa harus mengasihi musuh? Satu hal yang sama sekali ngga logis. Padahal “logis” nya, kalau dijahatin, ya jahatin balik. Tapi, kalau inget Tabur Tuai-nya Tuhan, apa yang gw lakukan ke orang lain, itu juga apa yang bakal gw dapet di hari-hari depannya. Maka, jika dibalik, kalau gw maunya dapet kebaikan dari orang lain, gw harus mau berbuat baik ke orang lain juga. Seperti seorang petani, ia memanen hasil dari benih yang dia tanam. Oleh karena itu disebut tabur tuai. Gw ga akan menuai apa-apa kalau gw tidak menabur apa-apa juga.
Nah, misalkan A jahat ke B, B balas jahat ke A, maka si B akan dapet jahat lagi (entah dari sapa). Bahkan biasanya ‘balasan’nya itu bisa datang lebih parah atau tak terduga.
Well, gw yakin ini bisa jadi salah satu balasan untuk dia dari perbuatan dia sebelumnya ke orang lain, Tuhan bisa pake siapa saja buat antar balasannya. Lagi, God Bless buat satu keluarga yang bantu, Tuhan juga pasti akan balas kebaikannya.
trims buat Maresa atas pinjaman ceritanya..;-)
Hari itu pertama kalinya seorang anak laki-laki sadar bahwa di jalan yang sering dilewatinya dalam perjalanan ke dan dari sekolah ada sebuah bangunan di pojokan satu jalan. Saking besarnya, anak itu sempat meragukan kalau bangunan itu sebenarnya adalah rumah tinggal. Dalam hati, ia berkata,”Keren. Bangunannya keren. Pasti kaya gini kerjaannya arsitek.”
Meskipun ia pada saat itu ga terlalu suka dengan bangunan gaya Roma dan Yunani atau klasik, lagi dalam hatinya bocah itu tetap menyangkal ingin memiliki rumah seperti itu nanti. Hal yang memerkuat tekadnya untuk lanjut kuliah 6 tahun mendatang untuk jadi mahasiswa arsitek.
Ya, itu tampak bangunan yang sering bocah itu lihat 9 tahun lalu. Tertera nama dosennya di lembar itu. Sang arsiteknya berada di hadapannya selama ini tanpa ia ketahui
say no to racism
Ketika Allah menciptakan Adam, manusia pertama di bumi, ia berada di Taman Eden, yang kalau dilihat dari ciri2nya ada di sekitar timur tengah (sungai tigris dan eufrat). Nah, yang jadi pertanyaan adalah kalau Tuhan menciptakan manusia ini satu (jenis) kenapa kita termasuk gw harus mengenal yang namanya ”rasisme” di jaman sekarang? Padahal logisnya kita manusia sebumi masih satu ras juga.