Question please…
Ilmuwan atau peneliti Alkitab, selalu mengacu kepada keempat
Injil, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes untuk mereferensi kehidupan Yesus.
Akan tetapi, seringkali menjadi pertanyaan mengenai kehidupan masa kecil Yesus
dan 40 hari setelah kebangkitan Yesus.
Mengapa masa
kanak-kanak Yesus tidak diceritakan?
Mengapa setelah
kebangkitan, Yesus masih berjalan-jalan di bumi 40 hari? Mengapa Ia tidak
langsung naik ke surga setelah Dia bangkit?
Apakah ceritanya hilang? Alkitab ngga lengkap? NO…
Yesus menggenapi
Taurat
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, jawabannya
sederhana. Berawal dari :
Mat. 5:17 ; “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datan untuk
meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan
untuk menggenapinya”
Ya, Yesus datang ke dunia untuk menggenapi Taurat. Bagaimana
hal tersebut bisa berhubungan?
Flashback ke zaman Musa, Allah menurunkan 10 Perintah lewat
perantaraan Musa. Saat itu Taurat dibuat dengan maksud agar manusia tahu mana
yang baik dan tidak baik. Manusia bisa membedakan apa yang baik untuk dilakukan
di depan Tuhan dan menjauhi yang dilarang. Di sinilah Allah mengenalkan kepada manusia
apa yang disebut sebagai dosa. Termasuk adat-adat kebiasaan untuk melakukan
hari-hari perayaan, dsb.
Jika diperhatikan di kitab-kitab Kejadian atau bahkan
Keluaran (sampai pada saat sebelum Musa mendapatkan 10 Perintah Allah), semua
kejadian sungut-sungut bangsa Israel (seperti ketika di Mara, Meriba, atau
ketika kelaparan) atau pelanggaran lain yang dilakukan, tidak dihukum oleh
Allah. Lewat Musa, Allah langsung memberi solusi buat mereka. Kenapa? Karena
saat itu manusia belum diperkenalkan dengan Taurat. Allah memang adil.
Apabila mereka bisa melakukan semua Taurat, mereka akan
selamat. Nah di sini terlihat bahwa tidak ada satu orang manusia yang bisa
memenuhi Taurat tersebut. Betapa sulitnya untuk mendapatkan keselamatan. Nah
disitulah akhirnya Yesus datang untuk menggenapi Taurat, seperti yang ditulis
Matius. Bukan sebagian, tetapi semuanya. Allah tidak akan mendustai
perkataanNya tentang hukum-hukum yang pernah dikeluarkan. Oleh karena itulah
Yesus harus menggenapinya.
Jadi, sejak kecil Yesus yang memang lahir di keluarga Yahudi
(lihat silsilah Yesus di Matius), hidup dalam aturan dan adat istiadat Yahudi.
Yesus disunat pada hari kedelapan, dst2. Jadi, tidak perlu bertanya apakah
Yesus melakukan 10 Hukum Taurat, karena Ia pasti melakukannya. Nah jika
diteliti (tidak saya jelaskan disini karena akan panjang lebar), maka adat
Yahudi tersebut selesai di usia 30.
Setelah selesai menggenapi itulah, maka Yesus baru datang
kepada Yohanes Pembaptis untuk dibaptis. Saat itu juga, mengapa Allah berkata
“…kepadaNyalah Aku berkenan.” Karena Yesus-lah yang baru dan untuk pertama kalinya
menggenapi Hukum Taurat, yang tidak pernah tergenapi sebelumnya. Saat itu juga
Roh Kudus turun mengurapi Yesus.
Jadi #1…
Berdasarkan fakta di atas terjelaskan mengapa Yesus baru
memulai pelayananNya di usia 30 tahun. Karena Yesus harus menggenapi Taurat
dulu dan setelah dibaptis, Roh Kudus di dalam diriNya berkarya lewat
mujizat-mujizat sepanjang 3,5 tahun pelayananNya.
Jadi, kisah masa kanak-kanak Yesus tidak hilang. Kalau mau
tahu, bisa melihat kisah di kitab-kitab Taurat. Sama saja.
40 hari + 10 hari
Dasar jawaban pertanyaan ini masih sama. Yesus berada di
bumi 40 hari untuk menggenapi Taurat. Peristiwa Yesus pun terjadi menggenapi
Taurat dan perayaan-perayaan yang dilakukan bangsa Israel. Jadi, jika membaca
kronologis masa akhir Yesus bisa bolak-balik sambil membandingkan Perjanjian
Lama. Hanya saja, dalam PL, korban keselamatan ini menggunakan domba. Salah
satu sebutan Yesus pun Anak Domba Allah.
Apa yang disebut sebagai Taurat jangan diartikan sempit sebatas Hukum
yang diterima Musa saja. Akan tetapi termasuk aturan-aturan yang telah
diperintahkan Allah sebelum zaman Musa (misalnya, anak yang lahir harus disunat
pada hari ke-8 – aturan dari Allah kepada Abraham)
Namun, antara PB dan PL, tetap ada kesamaan dari kronologis
waktunya. Jadi, kenapa Yesus “baru” bangkit di hari yang ketiga? Kenapa Yesus
masih “jalan-jalan” di bumi 40 hari? Itu sangat berkaitan dengan penggenapan persembahan
korban di masa PL.
Keempat Injil di PB mempunyai tujuan penulisannya
masing-masing. Dari keempat Injil, Matius-lah yang paling getol untuk menghubungkan Yesus dengan PL. Alasannya, Matius
memiliki beban kepada bangsa Yahudi untuk mengenalkan Juruselamat yang
dijanjikan sejak zaman PL, bahwa Yesuslah Mesias Anak Allah, Juruselamat. Jadi,
lewat perbandingan-perbandingan itu, Matius terbeban untuk membuktikan bahwa
ini lho, Juruselamat itu telah
datang.
Namun, hal terutama dari keberadaan Yesus 40 hari adalah
menyatakan dan membuktikan kepada orang-orang bahwa Ia bangkit. Selama itu Ia
menampakkan diriNya kepada murid-muridNya, kepada orang-orang agar tahu bahwa
Ia tidak ‘hilang’ atau dicuri mayatNya, tetapi Ia benar-benar bangkit dari
kematian. Karena belum pernah ada orang yang bangkit sendiri kecuali
dibangkitkan Yesus pada saat pelayanan Yesus.
Sepuluh hari kemudian, Yesus menurunkan apa yang
dijanjikanNya, yaitu Roh Kudus sebagai penolong kepada murid-muridNya. Nah dari
situlah mulai terlihat karya Roh Kudus di dalam murid-murid Yesus lewat
pelayanannya di kitab-kitab selanjutnya di PB.
Kesimpulan
Justru hal yang terpenting untuk dipahami dan dimengerti
adalah bagaimana karya Yesus di salib. Ketika menerima Yesus sebagai Juruselamat, maka Yesus yang sama masuk
dan tinggal di dalam hati. Yesus yang telah menggenapi Hukum Taurat, Yesus yang
telah dikenan Allah, dan Yesus yang telah diurapi berada di dalam hidup kita
supaya kita pun dimerdekakan.
Manusia yang berdosa menjadi berkenan di hadapan
Allah karena Ia melihat Yesus yang ada di dalam hidup kita. Yesus datang
memberikan keselamatan untuk semua orang tanpa terkecuali.
Ketika seseorang telah membereskan persoalan dirinya dan
menerima Yesus, minta diri dibaptis agar hidup ini dipenuhi Roh Kudus. Roh yang
berkuasa dan luar biasa yang ada di dalam Yesus, kini ada di dalam hidup kita juga
supaya kita yang telah diurapi telah diberikan kemampuan dan kuasa untuk
menjadi berkat buat orang lain, agar orang lain mendapatkan jaminan keselamatan
di dalam Yesus.
Kini di zaman anugerah ini, sebenarnya Allah telah melakukan
‘sesuatu’ lewat Yesus di kayu salib untuk membereskan semuanya. Kini, setelah
masa Roh Kudus, saatnya bagian kitalah yang bekerja. Amin.
God bless.
God Bless Indonesia!