waktunya tak lama lagi
saatnya berkoordinasi lagi sesama ars 2006
merentangkan sayap lintas fakultas lintas angkatan
tembus memandang kemurnian hati tiap individu
anggrek, benalu, lumut, mawar, ganggang
kerja keras dimulai
Friday, August 03, 2007
Wednesday, August 01, 2007
hargai hidup
Hari ini 1 Agustus 07. Pukul 00.18
Dalam masa jaga malam di Hermina, gw menemani bokap yang sudah seharian jaga, meninggalkan segala kesibukannya sampai-sampai lupa makan malam. Ia terpaksa pulang untuk jemput & balik lagi ke RS. Sampai di RS gw antar untuk makan di jajanan nasi goreng tepat di sebelah Hermina.
Tampak 3 orang sebagai “pengurus” tempat makan sepanjang 5 meter dan selebar trotoar. Salah seorangnya masih tampak muda. Gw taksir sekitar umur 18-20 tahunan. Seorang perempuan kulit putih berambut panjang dengan tinggi 155 cm-an.
Bokap gw sedikit mengobrol dengannya. Ya, ternyata dugaannya benar. Ia baru saja lulus dari sebuah SMK di Bandung. Ia berniat melanjutkan pendidikannya di jurusan administrasi UNPAD... kalau ada uang lanjutnya.
Gw yang duduk dan mendengar perkataannya hanya bisa diam sejenak. Lalu, tiba-tiba kepala ini dipenuhi pikiran-pikiran, pertanyaan-pertanyaan, hal-hal yang bikin gw sadar.
Melihat wajahnya saat ia bilang begitu. Sedikit tampak kepasrahannya akan studinya ke universitas. Bersama seorang lelaki (juga masih muda, gw pikir adalah kakaknya) dan seorang wanita berkerudung (gw pikir adalah ibunya) dengan wajah lelahnya sedang memasak pesanan bokap gw. Usaha yang dimulai sejak pukul 4 sore dan berakhir pukul 1 pagi ini memang tidak selalu ramai bahkan bisa saja tidak ada yang datang sama sekali.
Tak lama kemudian jadilah sepiring mie goreng yang nikmat dan mendiamkan perut yang sudah bernyanyi dari tadi.
Kepala gw masih dipenuhi pikiran. Introspeksi. Gw pikir bagaimana gw bisa mensyukuri hidup yang sudah Tuhan percayakan buat gw!
Kenapa ngga gw maksimalkan kesempatan itu kala masih banyak orang lain di luar sana yang ngga bisa seperti gw.
Mengapa justru gw selalu merasa ngga puas dengan apa yang ada & bersyukur ama Tuhan atas apa yang sudah gw punya sekarang?
”Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai” (Schopenhauer)
Dalam masa jaga malam di Hermina, gw menemani bokap yang sudah seharian jaga, meninggalkan segala kesibukannya sampai-sampai lupa makan malam. Ia terpaksa pulang untuk jemput & balik lagi ke RS. Sampai di RS gw antar untuk makan di jajanan nasi goreng tepat di sebelah Hermina.
Tampak 3 orang sebagai “pengurus” tempat makan sepanjang 5 meter dan selebar trotoar. Salah seorangnya masih tampak muda. Gw taksir sekitar umur 18-20 tahunan. Seorang perempuan kulit putih berambut panjang dengan tinggi 155 cm-an.
Bokap gw sedikit mengobrol dengannya. Ya, ternyata dugaannya benar. Ia baru saja lulus dari sebuah SMK di Bandung. Ia berniat melanjutkan pendidikannya di jurusan administrasi UNPAD... kalau ada uang lanjutnya.
Gw yang duduk dan mendengar perkataannya hanya bisa diam sejenak. Lalu, tiba-tiba kepala ini dipenuhi pikiran-pikiran, pertanyaan-pertanyaan, hal-hal yang bikin gw sadar.
Melihat wajahnya saat ia bilang begitu. Sedikit tampak kepasrahannya akan studinya ke universitas. Bersama seorang lelaki (juga masih muda, gw pikir adalah kakaknya) dan seorang wanita berkerudung (gw pikir adalah ibunya) dengan wajah lelahnya sedang memasak pesanan bokap gw. Usaha yang dimulai sejak pukul 4 sore dan berakhir pukul 1 pagi ini memang tidak selalu ramai bahkan bisa saja tidak ada yang datang sama sekali.
Tak lama kemudian jadilah sepiring mie goreng yang nikmat dan mendiamkan perut yang sudah bernyanyi dari tadi.
Kepala gw masih dipenuhi pikiran. Introspeksi. Gw pikir bagaimana gw bisa mensyukuri hidup yang sudah Tuhan percayakan buat gw!
Kenapa ngga gw maksimalkan kesempatan itu kala masih banyak orang lain di luar sana yang ngga bisa seperti gw.
Mengapa justru gw selalu merasa ngga puas dengan apa yang ada & bersyukur ama Tuhan atas apa yang sudah gw punya sekarang?
”Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai” (Schopenhauer)
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
Bandung Sketchwalk 4 terpaksa dilewatkan karena berhalangan, Bandung Sketchwalk 5 kami berkesempatan untuk berkunjung ke stasiun Bandung. ...
-
Faktanya tertulis di Matius 6 : 34, yaitu tentang Yesus memberi makan 5000 orang… Sebenarnya apa yang terjadi saat itu? Jelas sebuah krisis ...
-
Murid-murid Yesus Kedua belas rasul pertama Pernah bertanya berapa kira2 umur murid Yesus ketika pertama...